Bangkit Dari Lumpur

Ku berjalan tanpa henti
Ku lihat semuanya hilang
Tawa si kecil damai
Kini hilang mengundang seribu persoalan

Hancur musnah harapan yang dibina
Apa yang di miliki hilang sekelip mata
Ku jaga mata ku agar tidak menitis
Dan ku jaga kata-kata ku

Bangkit! Dari! Lumpur!
(Hulurkan tangan)
Tiada bintang yang sempurna (Sempurna)
Andai bulan hilang cahaya yang indah
Mengapa harus yakini apa yang kita miliki

(Mengapa lupa)
Dan masih teguh berdiri (Berdiri)
Sedangkan kita masih ada Tuhan yang esa
Campakkan ego mu hapuskan resah mu
Kembali, kembalilah... pada yang Satu

Cerita hikmah sebalik ini
Kaya mulai mengerti
Miskin tidak lagi menyepi
Aku dan kau adalah sehati

Hancur musnah harapan yang dibina
Apa yang di miliki hilang sekelip mata
Ku jaga mata ku agar tidak menitis
Dan ku jaga kata-kataku

Bangkit! Dari! Lumpur!
(Hulurkan tangan)
Tiada bintang yang sempurna (Sempurna)
Andai bulan hilang cahaya yang indah
Mengapa harus yakini apa yang kita miliki

(Mengapa lupa)
Dan masih teguh berdiri (Berdiri)
Sedangkan kita masih ada Tuhan yang esa
Campakkan ego mu hapuskan resah mu
Kembali, kembalilah... pada yang Satu

(Hulurkan tangan)
Tiada bintang yang sempurna (Sempurna)
Andai bulan hilang cahaya yang indah
Mengapa harus yakini apa yang kita miliki

(Mengapa lupa)
Dan masih teguh berdiri (Berdiri)
Sedangkan kita masih ada Tuhan yang esa
Campakkan ego mu hapuskan resah mu
Kembali, kembalilah... pada yang Satu

Pada yang satu... Ohhh...
Pada yang Satu... Yeah yeah yeah...
Pada yang Satu... Ohhh...
Pada yang Satu... Yeah yeah yeah...