Bukan Kau Yang Pertama
Bukankah pernah bibir ini berterus terang padamu?
Tentang diriku ini tak lagi seperti dulu
Sejujurnya t'lah kukatakan, bukan, bukan dirimu
Yang pertama kali menyentuh hatiku, menyentuh tubuhku
Masih kuingat saat itu jawab di bibirmu
Apa pun terjadi kau tetap menyayangiku
Aku diam menatap pilu, sungguhkah hatimu sayang?
Serasa bermimpi kau membuka hati, memahami diriku
Tapi apa yang terjadi, manisnya kurasakan sesaat saja
Kau buka kembali lembaran yang dulu, yang telah berlalu
Mengapa di saat ini hadir penyesalan di dalam hatimu?
Sungguh kau terlalu, sumpah demi apa, kini tak berarti lagi
Masih kuingat saat itu jawab di bibirmu
Apa pun terjadi kau tetap menyayangiku
Aku diam menatap pilu, sungguhkah hatimu sayang?
Serasa bermimpi kau membuka hati, memahami diriku
Tapi apa yang terjadi, manisnya kurasakan sesaat saja
Kau buka kembali lembaran yang dulu, yang telah berlalu
Mengapa di saat ini hadir penyesalan di dalam hatimu?
Sungguh kau terlalu, sumpah demi apa, kini tak berarti lagi
Sungguh kau terlalu, sumpah demi apa, kini tak berarti lagi
Tentang diriku ini tak lagi seperti dulu
Sejujurnya t'lah kukatakan, bukan, bukan dirimu
Yang pertama kali menyentuh hatiku, menyentuh tubuhku
Masih kuingat saat itu jawab di bibirmu
Apa pun terjadi kau tetap menyayangiku
Aku diam menatap pilu, sungguhkah hatimu sayang?
Serasa bermimpi kau membuka hati, memahami diriku
Tapi apa yang terjadi, manisnya kurasakan sesaat saja
Kau buka kembali lembaran yang dulu, yang telah berlalu
Mengapa di saat ini hadir penyesalan di dalam hatimu?
Sungguh kau terlalu, sumpah demi apa, kini tak berarti lagi
Masih kuingat saat itu jawab di bibirmu
Apa pun terjadi kau tetap menyayangiku
Aku diam menatap pilu, sungguhkah hatimu sayang?
Serasa bermimpi kau membuka hati, memahami diriku
Tapi apa yang terjadi, manisnya kurasakan sesaat saja
Kau buka kembali lembaran yang dulu, yang telah berlalu
Mengapa di saat ini hadir penyesalan di dalam hatimu?
Sungguh kau terlalu, sumpah demi apa, kini tak berarti lagi
Sungguh kau terlalu, sumpah demi apa, kini tak berarti lagi
Credits
Writer(s): Pance Frans Pondaag
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.