Cintaku Diblokir
Min kena apa kok susah amat sih?
Jangan di tanya!
Ini soal apa?
Soal sawah sepetak aduh
Ooo... Siti Marsitol
Cinta mu butek bagaikan air sungai Ciliwung
Yang mengalir kuning dipusat kota Betawi
Walaupun kata-kata mu indah bagaikan syair lagu Rinto Harahap
Anak Medan yang tinggal di Pluit Sakti
Kau permainkan aku bagaikan anak kucing mempermainkan
Bola bekel di pelataran rumahmu yang sempit itu
Janji janjimu palsu seperti janji-janji kolonialis
Yang pernah menjajah negeri kita tersayang ini
Tapi ingatlah hai kekasih hukum karma
Sebentar lagi berlaku pada dirimu
Kau sakiti hatiku sehingga terasa pedih
Seperti ketika kutilku di cabut
Betapa hancur perasaanku yang robek ini
Awas lu nanti kalo lewat sendirian di jembatan
Aku menangis sendirian dimalam sepi tiada yang menemani
Ronda pun nggak keliatan
Ingin ku adukan kepada polisi tapi sayang semua
Tidak ada bukti-buktinya
Engkau kejam kekasih kejam gila
Hatiku bertambah sedih
Kalau aku tau bakal jadi begini buntut-buntutnya terakhir
Pasti aku tak pegang buntutmu
Tak mungkin aku dulu mau menolong bapakmu ketika
Di gonggong anjing tuan helem didepan rumahnya
Dari kecil kau ku incer siang malam
Nggak bisa tidur nggak bisa makan
Terbayang wajahmu
Tetapi sekarang kau sudah besar sudah montok sudah demplon
Seperti pepaya gantung mateng di pohon
Orang yang siangin
Tapi ingatlah hai kekasih hukum karma
Yang sebentar lagi berlaku pada dirimu
Kau sakiti hatiku sehingga terasa pedih
Seperti ketika kutilku di cabut
Betapa hancur perasaanku yang robek ini seperti terigu
Awas lu nanti kalo lewat sendirian di jembatan
Aku menangis sendirian dimalam sepi tiada yang menemani
Hansip juga nggak lewat
Ingin ku adukan kepada polisi tapi sayang
Tidak ada bukti-buktinya
Engkau kejam kekasih kejam, gila lo!
Hatiku bertambah sedih
Kalau aku tau bakal jadi begini buntut-buntutnya terakhir
Aku pasti tak pegang buntutmu
Tak mungkin aku dulu mau menolong bapakmu ketika
Di gonggong anjing tuan helem dimuka rumahmu
Dari kecil kau ku incer siang malam tidak bisa tidur tidak bisa makan
Teringat wajahmu
Tetapi sekarang kau sudah besar sudah montok sudah demplon
Seperti pepaya gantung mateng di pohon
Orang yang kitikin
Cintaku diblokir
Masih bagus diblokir, kalo saya bukan diblokir
Mendingan dibakar sekalian
Abis setiap liat orang pake bedak jatuh cinta
Udeh dong!
Jangan di tanya!
Ini soal apa?
Soal sawah sepetak aduh
Ooo... Siti Marsitol
Cinta mu butek bagaikan air sungai Ciliwung
Yang mengalir kuning dipusat kota Betawi
Walaupun kata-kata mu indah bagaikan syair lagu Rinto Harahap
Anak Medan yang tinggal di Pluit Sakti
Kau permainkan aku bagaikan anak kucing mempermainkan
Bola bekel di pelataran rumahmu yang sempit itu
Janji janjimu palsu seperti janji-janji kolonialis
Yang pernah menjajah negeri kita tersayang ini
Tapi ingatlah hai kekasih hukum karma
Sebentar lagi berlaku pada dirimu
Kau sakiti hatiku sehingga terasa pedih
Seperti ketika kutilku di cabut
Betapa hancur perasaanku yang robek ini
Awas lu nanti kalo lewat sendirian di jembatan
Aku menangis sendirian dimalam sepi tiada yang menemani
Ronda pun nggak keliatan
Ingin ku adukan kepada polisi tapi sayang semua
Tidak ada bukti-buktinya
Engkau kejam kekasih kejam gila
Hatiku bertambah sedih
Kalau aku tau bakal jadi begini buntut-buntutnya terakhir
Pasti aku tak pegang buntutmu
Tak mungkin aku dulu mau menolong bapakmu ketika
Di gonggong anjing tuan helem didepan rumahnya
Dari kecil kau ku incer siang malam
Nggak bisa tidur nggak bisa makan
Terbayang wajahmu
Tetapi sekarang kau sudah besar sudah montok sudah demplon
Seperti pepaya gantung mateng di pohon
Orang yang siangin
Tapi ingatlah hai kekasih hukum karma
Yang sebentar lagi berlaku pada dirimu
Kau sakiti hatiku sehingga terasa pedih
Seperti ketika kutilku di cabut
Betapa hancur perasaanku yang robek ini seperti terigu
Awas lu nanti kalo lewat sendirian di jembatan
Aku menangis sendirian dimalam sepi tiada yang menemani
Hansip juga nggak lewat
Ingin ku adukan kepada polisi tapi sayang
Tidak ada bukti-buktinya
Engkau kejam kekasih kejam, gila lo!
Hatiku bertambah sedih
Kalau aku tau bakal jadi begini buntut-buntutnya terakhir
Aku pasti tak pegang buntutmu
Tak mungkin aku dulu mau menolong bapakmu ketika
Di gonggong anjing tuan helem dimuka rumahmu
Dari kecil kau ku incer siang malam tidak bisa tidur tidak bisa makan
Teringat wajahmu
Tetapi sekarang kau sudah besar sudah montok sudah demplon
Seperti pepaya gantung mateng di pohon
Orang yang kitikin
Cintaku diblokir
Masih bagus diblokir, kalo saya bukan diblokir
Mendingan dibakar sekalian
Abis setiap liat orang pake bedak jatuh cinta
Udeh dong!
Credits
Writer(s): Djoko S
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
Other Album Tracks
- Cintaku Diblokir
- Markonah
- Disangka Nyolong
- Blues Kejepit Pintu
- Spion Mat Jibrut
- Kompor Meleduk
- Rokok
- AA UU
- Asooy
- Siti Marsitol
All Album Tracks: BENYAMIN S Dalam Irama Rock & Blues Vol. 2 >
Altri album
- Lagu Lagu Terbaik
- Belajar Membaca!
- Benyamin S Dalam Irama Pop, Vol. 1
- Kumpulan Tembang Lawas Benyamin S
- Benyamin S Dalam Irama Pop, Vol. 2
- BENYAMIN S Dalam Irama Pop Vol 2
- Benyamin S Dalam Irama Rock & Blues, Vol. 2
- BENYAMIN S Dalam Irama Rock & Blues Vol. 2
- Benyamin S Dalam Irama Rock & Blues, Vol. 1
- Benyamin S: In Memoriam 1939 - 1995
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.