Langit Terluka

Jala api, lidahnya terjulur menyengat wajah bumi
Awan terbakar, langit berlubang menganga
Menyeringai bagaikan terluka
Pohon-pohon terkapar letih tanpa daya
Mata air terengah-engah, dahaga
Burung-burung hanya basa-basi berkicau
Lapisan jagat terkelupas
Semua kerna ulah kita
Warisan untuk anak cucu nanti, hoo

Jala api, lidahnya berkelit saat ingin kutangkap
Terlampau naif angan-angan yang kurajut
Untuk menyelamatkan dunia
Setiap detik ingin kutanam pepohonan
Mata air kuluahi embun surgawi
Burung-burung kuajari bernyanyi-nyanyi
Kuhapus semua mimpi buruk
Dan mekarlah bunga-bunga
Masa depan buat mereka, hoo

Bila matahari bangkit dari tidur
Aku mulai berfikir, bagaimanakah caranya
Bila sinar rembulan mulai merah menyala?
Aku masih berharap kearifan Yang Kuasa

Bila matahari bangkit dari tidur
Aku mulai berfikir, bagaimanakah caranya, hu-hu
Bila sinar rembulan mulai merah menyala?
Aku masih berharap kearifan Yang Kuasa

Dari jendela kamarku dapat aku dengar
Gemercik suara air kali yang tak pernah berhenti
Jangan sampai terhenti biarpun langit terluka



Credits
Writer(s): Ebiet G. Ade
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link