Juwita
Nyamuk-nyamuk yang nakal serta kecoak liar
Jadi saksi kita berdua
Kala kita bercumbu rayu di sudut kamar
Dalam keremangan lentera
Kugenggam tanganmu, kuremas jarimu
Kucium bibirmu, Juwita
Perlahan matamu terpejam
Waktu aku bisikkan ajakan di telingamu
Kau menatap lalu mengangguk setuju
Malam larut dan dingin membuat kita gila
Hampir lupa akan segala-galanya
Untung aku tersentak sadar serta mengucap
Astagfirullahaladzim
Engkau dara perawan, aku lelaki perjaka
Yang masihlah muda belia
Usiaku-usiamu baru akhil balig
Dan kita bukan suami-istri
Terlarang melakukan itu
Hampir saja mahkotaku dan mahkotamu hilang
Musnah hanya karena sebuah nafsu
Dan aku menghindar padahal aku yang mengajak
Maafkan dan usah kau kecewa
Waktu aku bisikkan ajakan di telingamu
Kau menatap lalu mengangguk setuju
Malam larut dan dingin membuat kita gila
Hampir lupa akan segala-galanya
Untung aku tersentak sadar serta mengucap
Astagfirullahaladzim
Engkau dara perawan, aku lelaki perjaka
Yang masihlah muda belia
Usiaku-usiamu baru akhil balig
Dan kita bukan suami-istri
Terlarang melakukan itu
Hampir saja mahkotaku dan mahkotamu hilang
Musnah hanya karena sebuah nafsu
Dan aku menghindar padahal aku yang mengajak
Maafkan dan usah kau kecewa
Sebaiknya kau bersyukur hal itu tidak terjadi
Juwitaku, anggaplah itu sekedar mimpi
Sebab jika terjadi kau dan aku tentu rugi
Ya, celaka serta bertambah dosa
Juwitaku, bersyukurlah!
Jadi saksi kita berdua
Kala kita bercumbu rayu di sudut kamar
Dalam keremangan lentera
Kugenggam tanganmu, kuremas jarimu
Kucium bibirmu, Juwita
Perlahan matamu terpejam
Waktu aku bisikkan ajakan di telingamu
Kau menatap lalu mengangguk setuju
Malam larut dan dingin membuat kita gila
Hampir lupa akan segala-galanya
Untung aku tersentak sadar serta mengucap
Astagfirullahaladzim
Engkau dara perawan, aku lelaki perjaka
Yang masihlah muda belia
Usiaku-usiamu baru akhil balig
Dan kita bukan suami-istri
Terlarang melakukan itu
Hampir saja mahkotaku dan mahkotamu hilang
Musnah hanya karena sebuah nafsu
Dan aku menghindar padahal aku yang mengajak
Maafkan dan usah kau kecewa
Waktu aku bisikkan ajakan di telingamu
Kau menatap lalu mengangguk setuju
Malam larut dan dingin membuat kita gila
Hampir lupa akan segala-galanya
Untung aku tersentak sadar serta mengucap
Astagfirullahaladzim
Engkau dara perawan, aku lelaki perjaka
Yang masihlah muda belia
Usiaku-usiamu baru akhil balig
Dan kita bukan suami-istri
Terlarang melakukan itu
Hampir saja mahkotaku dan mahkotamu hilang
Musnah hanya karena sebuah nafsu
Dan aku menghindar padahal aku yang mengajak
Maafkan dan usah kau kecewa
Sebaiknya kau bersyukur hal itu tidak terjadi
Juwitaku, anggaplah itu sekedar mimpi
Sebab jika terjadi kau dan aku tentu rugi
Ya, celaka serta bertambah dosa
Juwitaku, bersyukurlah!
Credits
Writer(s): Wachyoe Affandi
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.