Ambulan Zig Zag
Deru ambulans memasuki pelataran
Rumah sakit yang putih berkilau
Di dalam ambulans tersebut
Tergolek sosok tubuh gemuk, bergelimang perhiasan
Nyonya kaya pingsan mendengar kabar putranya kecelakaan
Dan para medis berdatangan, kerja cepat
Lalu langsung membawa korban menuju ruang periksa
Tanpa basa-basi, ini mungkin sudah terbiasa
Tak lama berselang, super helicak datang
Masuk membawa korban yang berkain sarung
Seluruh badannya melepuh
Akibat pangkalan bensin ecerannya meledak
Suster cantik datang mau menanyakan
Dia menanyakan data si korban
Dijawab dengan jerit kesakitan
Suster menyarankan bayar ongkos pengobatan
Aih, sungguh sayang, korban tak bawa uang
Suster cantik ngotot, lalu melotot
Dan berkata, "Silakan Bapak tunggu di muka"
"Aih, modar aku, aih, modar aku"
Jerit si pasien, merasa kesakitan
Tak lama berselang, super helicak datang
Masuk membawa korban yang berkain sarung
Seluruh badannya melepuh
Akibat pangkalan bensin ecerannya meledak
Suster cantik datang mau menanyakan
Dia menanyakan data si korban
Dijawab dengan jerit kesakitan
Suster menyarankan bayar ongkos pengobatan
Aih, sungguh sayang, korban tak bawa uang
Suster cantik ngotot, lalu melotot
Dan berkata, "Silakan Bapak tunggu di muka"
"Aih, modar aku, aih, modar aku"
Jerit si pasien, merasa diremehkan
"Aih, modar aku, aih, modar aku"
Jerit si pasien, merasa kesakitan
Rumah sakit yang putih berkilau
Di dalam ambulans tersebut
Tergolek sosok tubuh gemuk, bergelimang perhiasan
Nyonya kaya pingsan mendengar kabar putranya kecelakaan
Dan para medis berdatangan, kerja cepat
Lalu langsung membawa korban menuju ruang periksa
Tanpa basa-basi, ini mungkin sudah terbiasa
Tak lama berselang, super helicak datang
Masuk membawa korban yang berkain sarung
Seluruh badannya melepuh
Akibat pangkalan bensin ecerannya meledak
Suster cantik datang mau menanyakan
Dia menanyakan data si korban
Dijawab dengan jerit kesakitan
Suster menyarankan bayar ongkos pengobatan
Aih, sungguh sayang, korban tak bawa uang
Suster cantik ngotot, lalu melotot
Dan berkata, "Silakan Bapak tunggu di muka"
"Aih, modar aku, aih, modar aku"
Jerit si pasien, merasa kesakitan
Tak lama berselang, super helicak datang
Masuk membawa korban yang berkain sarung
Seluruh badannya melepuh
Akibat pangkalan bensin ecerannya meledak
Suster cantik datang mau menanyakan
Dia menanyakan data si korban
Dijawab dengan jerit kesakitan
Suster menyarankan bayar ongkos pengobatan
Aih, sungguh sayang, korban tak bawa uang
Suster cantik ngotot, lalu melotot
Dan berkata, "Silakan Bapak tunggu di muka"
"Aih, modar aku, aih, modar aku"
Jerit si pasien, merasa diremehkan
"Aih, modar aku, aih, modar aku"
Jerit si pasien, merasa kesakitan
Credits
Writer(s): Virgiawan Listanto
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2025 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.