Jam Makan Siang
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus m'rasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Sosial media jual beli surga
Tak ada prospeknya
Tak ada uangnya
Tanah yang melangit
Bumi yang sakit
Cukup dirimu yang tau jalannya
Boleh berkarya asal hobi saja
Cita-cita cinta dipatah keluarga
Ketika norma peradatan
Terpilih sebagai alasan
Semua berkata,
Mimpi sewajarnya
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus m'rasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Ku di antara gemuruh ragu yang menggetarkan jiwa
Seorang manusia yang sedang memimpikan mimpinya
Di atas awan yang menderu
Melamun, dia belum merasa saatnya terbangun
Sedang berlayar tinggi-tingginya
Di sini tempatku berlabuh
Jalan yang kutempuh dari dulu
Satu-satunya yang ku tau
Aku cuma bisa jadi aku
Hidup tak semudah membalik telapak tangan
Tak ada jalan singkat 'tuk menuai yang kau tanam
Sadari yang kau cari itu butuh dirancang
Kecuali dietmu hanya makanan instan
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus m'rasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus m'rasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Sosial media jual beli surga
Tak ada prospeknya
Tak ada uangnya
Tanah yang melangit
Bumi yang sakit
Cukup dirimu yang tau jalannya
Boleh berkarya asal hobi saja
Cita-cita cinta dipatah keluarga
Ketika norma peradatan
Terpilih sebagai alasan
Semua berkata,
Mimpi sewajarnya
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus m'rasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Ku di antara gemuruh ragu yang menggetarkan jiwa
Seorang manusia yang sedang memimpikan mimpinya
Di atas awan yang menderu
Melamun, dia belum merasa saatnya terbangun
Sedang berlayar tinggi-tingginya
Di sini tempatku berlabuh
Jalan yang kutempuh dari dulu
Satu-satunya yang ku tau
Aku cuma bisa jadi aku
Hidup tak semudah membalik telapak tangan
Tak ada jalan singkat 'tuk menuai yang kau tanam
Sadari yang kau cari itu butuh dirancang
Kecuali dietmu hanya makanan instan
Tentang angan-anganku
Di jam makan siang
Saat semua orang berjuang
Di ladang yang gersang
Terus m'rasa kurang
Haus yang mengiang
Siapa yang menang
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Kita manusia
Mahluk mulia
Kita butuh uang
Untuk gali liang
Credits
Writer(s): Fadhil Fadhil, Kareem Soenharjo, Daniel Baskara Putra
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.