Di Puncak Tertinggi
Langit malam tidak mampu sembunyi
Terang bulan yang berseri-seri
Ku bersaksi pertemuan ini
Indah melampaui bidadari
Di sini resah jiwaku tenggelam
Terluah jatuh disambut bayu malam
Bulan jadi cerminan diri
Rindui bintang penyeri hati
Mata temu mata
Berguguran bicara
Kata demi kata
Merubah tutur jadi rasa
Hanya keasyikan pada kewujudannya
Nafas dan nadi bak terhenti
Pertemuan ini
Kian terasa bagai bererti
Hamba harus akui
Yang kedatangan hamba ke sini
Kerana tertarik dengan keindahan pemandangan di sini
Kini telah hamba pastikan
Dan, dan seharusnya hamba bermohon pergi
Memang benar rupanya
Orang Melaka bersopan santun
Dan laksamananya pula pandai berpantun
Rasa hatiku ingin bertanya
Di manakah letaknya rahsia? (Rahsia)
Pertemuan, pengabadian
Jika kasih ini berlarutan
Gunung Ledang puncak yang tertinggi (ah-ha)
Akhir yang sempurna, makam hakiki
Di sanalah (Di sanakah?) kan ku kembali
Pada mula dan akhirku ini (kembali)
Tak pernah kurasa
Sentuhan luar biasa
Bagai dalam mimpi (bagai dalam mimpi)
Atau seakan telah terjadi
Aku yang terpisah
Kembali bersatu jiwa
Bagai telah diijabkabulkan
Pertemuan ini
Apakah berakhir di syurga?
Aku yang terpisah
Kembali bersatu jiwa
Bagai telah diijabkabulkan
Pertemuan ini
Apakah berakhir di syurga?
Terang bulan yang berseri-seri
Ku bersaksi pertemuan ini
Indah melampaui bidadari
Di sini resah jiwaku tenggelam
Terluah jatuh disambut bayu malam
Bulan jadi cerminan diri
Rindui bintang penyeri hati
Mata temu mata
Berguguran bicara
Kata demi kata
Merubah tutur jadi rasa
Hanya keasyikan pada kewujudannya
Nafas dan nadi bak terhenti
Pertemuan ini
Kian terasa bagai bererti
Hamba harus akui
Yang kedatangan hamba ke sini
Kerana tertarik dengan keindahan pemandangan di sini
Kini telah hamba pastikan
Dan, dan seharusnya hamba bermohon pergi
Memang benar rupanya
Orang Melaka bersopan santun
Dan laksamananya pula pandai berpantun
Rasa hatiku ingin bertanya
Di manakah letaknya rahsia? (Rahsia)
Pertemuan, pengabadian
Jika kasih ini berlarutan
Gunung Ledang puncak yang tertinggi (ah-ha)
Akhir yang sempurna, makam hakiki
Di sanalah (Di sanakah?) kan ku kembali
Pada mula dan akhirku ini (kembali)
Tak pernah kurasa
Sentuhan luar biasa
Bagai dalam mimpi (bagai dalam mimpi)
Atau seakan telah terjadi
Aku yang terpisah
Kembali bersatu jiwa
Bagai telah diijabkabulkan
Pertemuan ini
Apakah berakhir di syurga?
Aku yang terpisah
Kembali bersatu jiwa
Bagai telah diijabkabulkan
Pertemuan ini
Apakah berakhir di syurga?
Credits
Writer(s): Dick Lee, Adlin Aman Ramlie
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.