Amarah, Senyum, dan Air Mata

Tangisi saatku tak ada di sini
Putus hasratku takkan mati
Puisiku palsu penuh kecewa
Bilah pengaman doktrinmu

Kunci mulutku (cinta hulu ledakku)
Sumbui hangat bunyi lidahmu
Timpa tanganku, dan

Sisakanlah (tangisi hidupku)
Yang kelam (tangisi waktuku)
Pekatkanlah (tangisi lakumu)
Kaca (tangisi asaku)
Jangan percaya

Hina sayat benci tertekan
Ancaman terdengar pelan
Sesat langkah masa depanmu

Sisakanlah (tangisi hidupku)
Yang kelam (tangisi waktuku)
Pekatkanlah (tangisi lakumu)
Kaca (tangisi asaku)

Jangan pernah terlintas
Jangan melangkah lepas
Bila melihat cinta
Jangan menahan lemah
Jiwa inginkan hampa
Deras alirkan luka derita

Nyawa perih tanganku terpisah
Paku lamanya sakitku terlintas
Campakkan semua janji palsuku
Omong kosong mentah, itu janjiku

"Anjing", kalimat yang terlintas
Saat fokus hancurnya hidupku
Mulai kuhujam cara yang sama
Ampunan langkah sebuah siksa

(Nyawa perih terpisah)
(Paku sakit terlintas)
(Campak janji palsuku)
(Omong kosong janjiku)
(Hujam cara yang sama)
(Ampun langkah sebuah)
(Siksa, luka)

Nyawa perih tanganku terpisah
Paku lamanya sakitku terlintas
Campakkan semua janji palsuku
Omong kosong mentah, itu janjiku
Mulai kuhujam cara yang sama
Ampunan langkah sebuah siksa



Credits
Writer(s): Alone At Last, Muhammad Muslim Hamid, Athink, Trian Mulia, Yas Budaya
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link