Terlalu Mei (Terlanjur Pergi Lagi, Keterlaluan)

Terlanjur pergi lagi
Rasa tak pernah mati
Terlalu letih
Dan tenggelam di sana
Terlambat datang lagi
Bulan datang dan pergi
Berhari-hari
Terus menunggu di sana

Dan kita bisa belajar
Tak perlu gemilang
Di mata hati
Meragukan jiwa yang
Sarat pengampunan
Tanpa berhenti

Suasana yang pernah singgah
Gelisah yang amat merdu
Ketakutan tak kunjung hilang
Terang bulan, merah marun

Serakah, iri, penuh dengki
Keluh kesah terus dicari
Sembilan puluh lima hari
Selang musim silih berganti
Terus berharap semua segera menghilang
Tiada larut di malam, di waktu yang terbuang
Terang di sepi

Suasana yang pernah singgah
Gelisah yang amat merdu
Ketakutan tak kunjung hilang
Terang bulan, merah marun

Karena kau terlanjur pergi lagi, kemana? (Kau pergi)
Terlambat datang lagi, suara (Suara)
Sampai suatu nanti kemarau punah
(Suatu saat nanti kemarau punah)
Sampai saat ini tak kunjung jelas
Di mana hujan turun?



Credits
Writer(s): Ananggadipa Ganeswara
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link