Harmoni

Selamat datang di era cilaka dengan konstruksi hari biasanya
Selamar perayaan hari besar proletar dengan anthem berjudul "LAPAR"
Aku ingin bercinta agar tetap sadar,
tapi bagaimana bisa berdekatan saja dilanggar,
tapi kabar kampanye terlaksana secara akbar, BARBAR!
Inikah harmoni?

Hari ini aku rela menikam KUCING, ANJING,
yang merebut sisa pindang dan kornet
tempo hari sebab bekalku seminggu kedepan
Aku tega mematahkan batang leher ayam yang
mencucuk rejekiku sebab bangunku terlampau siang
Apalagi cuma sesamaku, aku jauh lebih separatis,
sadis, berkali lipat menyeramkan dari komunis,

Subsidi pangan nasi diambil baris-berbaris
dihalaman rumah dermawan musiman ayalnya residivis diprodeo
Konflik horizontal telah terhelat,
perang lintas species pun digelar,
musnahlah musnah andep asor tiada mengalah
Inikah harmoni?

Lampaui era apokalipsis rekayasa laga
lanjutan bengis untuk pijakan masa genesis klan fasik
Tiada lantas pemisahan rakyat dalam tudung kurungan kelas safari-an
Sekelompok mapan berdakwah,
AWAS INSTRUMENTALIA BESUTAN KLAN TIRAN KERAP SOPAN!
Tiada datang masa akhir bagi takdir kaumku yang akan tersingkir
Tiada datang masa terang benderang hingga aku ingin menang
Lampaui era apokalipsis rekayasa laga
lanjutan bengis untuk pijakan masa genesis klan fasik
Tiada lantas pemisahan rakyat dalam tudung kurungan kelas safari-an
Sekelompok mapan berdakwah,
AWAS INSTRUMENTALIA BESUTAN KLAN TIRAN KERAP SOPAN!
Makrifat tak lagi hebat,
syariat berkembang pesat jadi wacana
sesat para pemodal yang hendak jadi pejabat
Aku tak memusuhi aparat, tak jua bersahabat,
sobatku hanya rakyat, sobatku hanya rakyat,sobatku hanya rakyat
Ini harmoni?

Mereka yang menyumpal mulut penyanyi, mengikat tangan pelukis,
merantai kaki penari tanpa syarat sedang bersamaan mengemis
sumbangan suara, tiada tawaran suaka bagi para tirakat-an kota
Sibuk mengatur jadual-jadual lelang nurani bak item
kelontong gantung gonta-ganti janji sedang KOREO dan SALTO
Inikah harmoni?

Ya Gusti ini kah harmoni?
Jikalau zaman ini bertuan takdir, kuharap ia lekas terkilir
Tiada datang masa akhir bagi takdir kaumku yang akan tersingkir
Tiada datang masa terang benderang hingga aku ingin menang

Terdengar Berita hari ini di layarkaca
Bergema dilompongan...
Ditepian comberan...
Dibilik pelacuran...
Tak sampai diteras menteri.
Mengapa bisa begitu?
Berserakan harapan, nyanyian kelaparan
Yang kerdil gulung tikar, kaki lima melipat terpal
Jelata diambang gusar
Hei dewan penipu rakyat!

Tunggu dulu...
Babak ini belum berakhir
Tunggu dulu...
Kupu buku kubu terpencar
Tunggu dulu...
IA RAKYAT KAN MENANG!
Tunggu dulu...
Bakar! Bakar! Bakar! Bakar! Bakar!
Tiada datang masa akhir bagi takdir kaumku yang akan tersingkir
Tiada datang masa terang benderang hingga aku ingin menang
Tiada datang masa akhir bagi takdir kaumku yang akan tersingkir



Credits
Writer(s): Jan Basaj
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link