Tinggal Sendiri
Alihkan pandanganmu lihatlah ke jalan sana
Laluan berliku pernah kita hadapi bersama
Ingat tak waktu dahulu kau dan aku bersatu
Harungi tiap suka duka tanpa rasa jemu
Bila persimpangan arah kita berbeza
Langkah yang dahulu sama sekarang sudah berubah
Demi ilmu dan kerjaya tiada lagi kebudakan
Aku faham menjadi dewasa perlu pengorbanan
Kau teman sepermainan hiasi hari aku
Gelak tawa luah kecewa tanpa ada rasa jemu
Hari ini semua itu sudah tiada lagi
Dan kini realitinya hanyalah tinggal sendiri
Aku hanya berdiri dan teruskan menanti
Sehinggalah kesemua memori terhapus sendiri
Meski sukar makan masa hadapi semua ini
Lambat laun rasa itu akhirnya akan pergi
Buat apa menghebah simpati
Yang ingin tahu atau pengasihani
Jika pengakhirannya seorang diri
Bandar yang hijau, aku tanahnya
Kau bakar seluruh budi yang tertanam
Masih tidak pulih, masih tinggal sendiri
Merah warna hati, putih warna suci
Tapi siapa yang bisa tafsir melainkan Ilahi
Retak mula hati, jantung pun degup berhenti
Terhenti kaku tanpa akal sedari
Jadi semua berlari, ya semua tidak sedari
Bila semuanya sudah jadi tidak selari
Hidup ibarat digari dalam besi jejari
Hitam kabus selubungi, tiada lagi simpati
Tapi apa yang terjadi melayarkan persona ini
Diri hanyut dalam mimpi, bagai akal dijampi
Bercandukan mainan memori, halusinasi dipaksi
Waktu diasak terhenti, ruang seakan mati
Tapi hakikatnya ujian hidup aturan Ilahi
Mencari yang hakiki, dunia menjadi saksi
Kini jiwa peduli, segala hikmah di dalam hati
Meski pada akhirnya aku tinggal sendiri
Buat apa menghebah simpati
Yang ingin tahu atau pengasihani
Jika pengakhirannya seorang diri
Bandar yang hijau, aku tanahnya
Kau bakar seluruh budi yang tertanam
Masih tidak pulih, masih tinggal sendiri
Buat apa menghebah simpati
Yang ingin tahu atau pengasihani
Jika pengakhirannya seorang diri
Bandar yang hijau, aku tanahnya
Kau bakar seluruh budi yang tertanam
Masih tidak pulih, masih tinggal sendiri
Masih tidak pulih
Masih tinggal sendiri
Masih tidak pulih
Masih tinggal sendiri
Laluan berliku pernah kita hadapi bersama
Ingat tak waktu dahulu kau dan aku bersatu
Harungi tiap suka duka tanpa rasa jemu
Bila persimpangan arah kita berbeza
Langkah yang dahulu sama sekarang sudah berubah
Demi ilmu dan kerjaya tiada lagi kebudakan
Aku faham menjadi dewasa perlu pengorbanan
Kau teman sepermainan hiasi hari aku
Gelak tawa luah kecewa tanpa ada rasa jemu
Hari ini semua itu sudah tiada lagi
Dan kini realitinya hanyalah tinggal sendiri
Aku hanya berdiri dan teruskan menanti
Sehinggalah kesemua memori terhapus sendiri
Meski sukar makan masa hadapi semua ini
Lambat laun rasa itu akhirnya akan pergi
Buat apa menghebah simpati
Yang ingin tahu atau pengasihani
Jika pengakhirannya seorang diri
Bandar yang hijau, aku tanahnya
Kau bakar seluruh budi yang tertanam
Masih tidak pulih, masih tinggal sendiri
Merah warna hati, putih warna suci
Tapi siapa yang bisa tafsir melainkan Ilahi
Retak mula hati, jantung pun degup berhenti
Terhenti kaku tanpa akal sedari
Jadi semua berlari, ya semua tidak sedari
Bila semuanya sudah jadi tidak selari
Hidup ibarat digari dalam besi jejari
Hitam kabus selubungi, tiada lagi simpati
Tapi apa yang terjadi melayarkan persona ini
Diri hanyut dalam mimpi, bagai akal dijampi
Bercandukan mainan memori, halusinasi dipaksi
Waktu diasak terhenti, ruang seakan mati
Tapi hakikatnya ujian hidup aturan Ilahi
Mencari yang hakiki, dunia menjadi saksi
Kini jiwa peduli, segala hikmah di dalam hati
Meski pada akhirnya aku tinggal sendiri
Buat apa menghebah simpati
Yang ingin tahu atau pengasihani
Jika pengakhirannya seorang diri
Bandar yang hijau, aku tanahnya
Kau bakar seluruh budi yang tertanam
Masih tidak pulih, masih tinggal sendiri
Buat apa menghebah simpati
Yang ingin tahu atau pengasihani
Jika pengakhirannya seorang diri
Bandar yang hijau, aku tanahnya
Kau bakar seluruh budi yang tertanam
Masih tidak pulih, masih tinggal sendiri
Masih tidak pulih
Masih tinggal sendiri
Masih tidak pulih
Masih tinggal sendiri
Credits
Writer(s): Ken Iskandar
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.