Diary

In the night iam cry
The day iam smile
The heartache, the cries
No one to dry your eyes

The darkness, im fear
Di saat hujan dan Sambaran petir
Lupakan dan pergi menjauh
Semuanya ini sudah rapuh

Hey apakah kau tidak pernah peduli
Bukankah seharusnya kau mengerti
Wajibkah sekarang ku berbakti
Terlambat semua sudah terjadi

Terpaku dalam satu arah
Yang Melaju tak tau arah
Perasaan yang penuh amarah
Emosi jiwa sudah menjarah

Tak peduli apa yang ingin kau ungkapkan
Merenung juga tidak ada jawaban
Kapan kau berjalan?
Ku ungkapkan lewat tembok tua yang ada di jalanan
Mulai gores setiap kata hati yang paling dalam

The nights iam cry
The days iam smile
The heartache, the cries
No one to dry your eyes

The darkness, im fear
Di saat hujan dan Sambaran petir
Lupakan dan pergi menjauh
Semuanya ini sudah rapuh

Pagi hari ku ini penuh dengan ambisi
Ku meratapi ayah ibuku tak tau diri
Diri ini sudah tak tau harus, Gimana lagi?
Aku berusaha untuk cari inspirasi

Tapi yang ku dapat hanyalah sebuah konspirasi
Pikiran kosong penuh omong kosong bualan yang sudah basi
Tak tau kenapa hati ini membara
Di dalam jiwa muncul secara tak terduga

Yakin bahwa Tuhan ada
Selalu merangkul umatnya
Yang berusaha dan selalu percaya
Berdoalah meski kau hanya manusia biasa

Kesabaran ini ada batasnya
Semua ku balas dengan kebaikan
Namun apa yang datang
Hanya sebuah kehancuran



Credits
Writer(s): Archadia
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link