Kemarau

Panas nian kemarau ini
Rumput-rumput pun merintih sedih
Rebah, tak berdaya di terik sang surya
Bagaikan dalam neraka

Curah hujan yang dinanti-nanti
Tiada juga datang menitik
Kering dan gersang menerpa bumi
Yang panas bagai dalam neraka

Mengapa (mengapa), mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi?
Mengapa (mengapa), mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi?

Curah hujan yang dinanti-nanti
Tiada juga datang menitik
Kering dan gersang menerpa bumi
Yang panas bagai dalam neraka

Mengapa (mengapa), mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi?
Mengapa (mengapa), mengapa hutanku hilang
Dan tak pernah tumbuh lagi?



Credits
Writer(s): Anton Tirto, Julius Frank Tekol
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link