Terimakasih

Jika gelap tak kunjung berakhir (kunjung berakhir)
Semoga jiwa baru 'kan terlahir ('kan terlahir)
Coba ubah yang sudah terlampir (sudah terlampir)
Jangan terus menyalahkan takdir
(Salahkan takdir)

Masih di bawah kemasan minor
Tempo naik sedikit instrumen tak jauh berubah
Masih tak ada senandung humor
Hanya jabaran pikiran tak penting yang belum punah

Agenda abstrak yang terus menabrak
Hancurkan kuatnya tekad dari rumah
Mulut berbusa baris bahasa merusak
Gelembung tua meluap menjadi ludah

Saatnya mengetuk palu
Darah kotor di pembalut
Ku upakan masa lalu
Kali ini aku salut

Coba 'tuk hargai tiap senti langkah kaki
Pikul beban tiap hari dikala aku berlari
Dibawah panas mentari dan tak pernah kusadari
Jika hilang satu, kemana aku mencari?

Sekejap mataku terbuka
Kusadar arti penting dari tiap luka
Kusadar kadang senang itu buruk rupa
Kusadar pemikiran kadang tak berguna

Tak perlu di buat makin parah
Tak harus berakhir dengan darah
Aku minta maaf jika salah
Kali ini aku memang kalah

Ucapkan selamat tinggal.
Waktunya t'lah datang
Perjalanan panjang

Ucapkan terima kasih
Waktu yang diberi
Tak bisa di beli
Kuucapkan terima kasih

Kesalahanku tak mengerti
Apa arti dari kata cukup
Kesalahanku jika tiap-tiap mimpi tak kunjung terwujud
Kesalahanku jika pikiran yang gila tak bisa tersurut

Mungkin karena ku terlalu lama
Mengangkat tulang kepala dan lupa bersujud
Dan ku tak lagi butuhkan pelarian
Semua 'kan ku hadapi sendirian

Dan ku 'kan menghapus seluruh perhatian
Tentang gelapnya jalanku tanpa pendirian
Lagi pula kita hanya menunggu giliran
Lagi pula memang tak ada sisa pilihan
Terikat didalam fiksi yang tak tersingkirkan
Hasta la vista, 'kan ku tutup rintihan

Tak berhenti mengeluh
Tidak bisa buat penyakitku sembuh (sembuh)
Tak berhenti mengeluh
Takkan buat impian tercapai penuh (penuh)

Tak berhenti mengeluh
Takkan mempermudah jalan yang kau tempuh (tempuh)
Tak berhenti mengeluh
Hanya buat hidupku semakin jenuh

Namun mengapa terasa lega
Jika ada keluhan di tiap nafas yang kuhela
Jika ada masalah yang siap datang 'tuk mendera
Hanya keluhan yang bisa buat emosi mereda

Pikiranku sudah buntu aku mulai tersungkur
Coba lupakan semua biar waktu terulur
Akhir sudah terukur
Bukan ku tak bersyukur
Aku juga belum siap tidur di dalam kubur

Terkadang terasa bahwa sesisi Bumi
Tak menginginkan kehadiranku
Terkadang terasa tempat yang aku huni
Tak mendinginkan lengan yang kaku

Kuharap ku masih diberi waktu (waktu)
Sebelum berakhir sudah langkahku (langkahku)
Sebelum terdengar ketukan palu
'Tuk buka lembar baru dan bakar yang telah lalu

Jika tak ada yang pasti
Maka tak ada yang sakti
Jika tak ada yang sakti
Maka tak akan ada yang berbakti
Lalu siapa yang beraksi?
Ucapkan terima kasih (kasih)

Ucapkan selamat tinggal
Waktunya t'lah datang
Perjalanan panjang

Ucapkan terima kasih
Waktu yang diberi
Tak bisa dibeli
Kuucapkan terima kasih



Credits
Writer(s): Ahmad Shahab
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link