Menari Diatas Luka

Kau menari-nari di atas lukaku ini
Di saat aku membutuhkan cintamu

Seakan diriku bagai sampah yang berbau
Begitu mudah kau campakkan cintaku
Ho-oh-oh-oh, Ismawati

Tapi mengapa kini kembali
Setelah gagal membina cintaku?
Bukankah bibir manismu yang bicara
Najis katanya bercinta denganku

Bawalah cintamu, berikan pada yang lain
Terlanjur sakit, hati terlanjur sakit

Lebih baik putih tulang, daripada putih mata
Bila kuterima sisa cintamu lagi

Lupakanlah semua kenangan masa lalu
Dan jangan sesali apa yang t'lah terjadi
Anggap saja semua hadiah cinta
Walaupun akhirnya, kau kini yang merana

Bawalah cintamu, berikan pada yang lain
Terlanjur sakit, hati terlanjur sakit

Lebih baik putih tulang
Lebih baik putih tulang, daripada putih mata
Ho-oh-oh-oh-oh
Ho-oh-oh-oh-oh

Lebih baik putih tulang, daripada putih mata
Bila kuterima sisa cintamu lagi

Lupakanlah semua kenangan masa lalu
Dan jangan sesali apa yang t'lah terjadi
Anggap saja semua hadiah cinta
Walaupun akhirnya, kau kini yang merana

Kau menari-nari di atas lukaku ini
Di saat aku membutuhkan cintamu

Seakan diriku bagai sampah yang berbau
Begitu mudah kau campakkan cintaku
Ho-oh-oh-oh, ha-ah, Ismawati

Tapi mengapa kini kembali
Setelah gagal membina cintaku?
Bukankah bibir manismu yang bicara
Najis katanya bercinta denganku

Bawalah cintamu, berikan pada yang lain
Terlanjur sakit
Sakit
Sakit
Sakit



Credits
Writer(s): Imam S. Arifin
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link