Hanya Insan Biasa
Ho-oh-wo
Ho-oh-oh
Maaf, aku tak berdaya
Seperti yang engkau inginkan
Untuk melupakan dirimu
Dan segala yang ada padamu
Aku hanya insan biasa
Tak pantas menerima cinta
Apalagi berkasih mesra
Dan tak ingin aku kecewa
Sejak ku mengenali dirimu
Kudepa luasnya langit biru
Dari detik pertama bersua
Ingin aku meluahkan rasa
Cintanya bulan di mata hujan
Di bawah kelambu kalbu
'Kan bersinaran dan kebasahan
Lalu berpayungkan rindu
Manalah mungkin di ruang langit
Akan tertulis namaku
Aku hanyalah si burung pipit
Di mata orang tuamu
Ho-oh-wo
Ho-oh-oh
Maaf, aku tak berdaya
Seperti yang engkau inginkan
Untuk melupakan dirimu
Dan segala yang ada padamu
Aku hanya insan biasa
Tak pantas menerima cinta
Apalagi berkasih mesra
Dan tak ingin aku kecewa
Sejak ku mengenali dirimu
Kudepa luasnya langit biru
Dari detik pertama bersua
Ingin aku meluahkan rasa
Cintanya bulan di mata hujan
Di bawah kelambu kalbu
'Kan bersinaran dan kebasahan
Lalu berpayungkan rindu
Manalah mungkin di ruang langit
Akan tertulis namaku
Aku hanyalah si burung pipit
Di mata orang tuamu
Cintanya bulan di mata hujan
Di bawah kelambu kalbu
'Kan bersinaran dan kebasahan
Lalu berpayungkan rindu
Manalah mungkin di ruang langit
Akan tertulis namaku
Aku hanyalah si burung pipit
Di mata orang tuamu
Ho-oh-oh
Maaf, aku tak berdaya
Seperti yang engkau inginkan
Untuk melupakan dirimu
Dan segala yang ada padamu
Aku hanya insan biasa
Tak pantas menerima cinta
Apalagi berkasih mesra
Dan tak ingin aku kecewa
Sejak ku mengenali dirimu
Kudepa luasnya langit biru
Dari detik pertama bersua
Ingin aku meluahkan rasa
Cintanya bulan di mata hujan
Di bawah kelambu kalbu
'Kan bersinaran dan kebasahan
Lalu berpayungkan rindu
Manalah mungkin di ruang langit
Akan tertulis namaku
Aku hanyalah si burung pipit
Di mata orang tuamu
Ho-oh-wo
Ho-oh-oh
Maaf, aku tak berdaya
Seperti yang engkau inginkan
Untuk melupakan dirimu
Dan segala yang ada padamu
Aku hanya insan biasa
Tak pantas menerima cinta
Apalagi berkasih mesra
Dan tak ingin aku kecewa
Sejak ku mengenali dirimu
Kudepa luasnya langit biru
Dari detik pertama bersua
Ingin aku meluahkan rasa
Cintanya bulan di mata hujan
Di bawah kelambu kalbu
'Kan bersinaran dan kebasahan
Lalu berpayungkan rindu
Manalah mungkin di ruang langit
Akan tertulis namaku
Aku hanyalah si burung pipit
Di mata orang tuamu
Cintanya bulan di mata hujan
Di bawah kelambu kalbu
'Kan bersinaran dan kebasahan
Lalu berpayungkan rindu
Manalah mungkin di ruang langit
Akan tertulis namaku
Aku hanyalah si burung pipit
Di mata orang tuamu
Credits
Writer(s): Erwin Agam
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.