Kias Fansuri

Tak sempat dipapas
Hidangan ku habis
Bila ku terpandang
Dia melangkah masuk hendak menjamu selera

Geletar lututku
Di belakang tabir
Bila ku terdengar
Namaku dipanggil
Dia matanya merah menyala
Dia... hadiahkan tubuhku
Tujuh lacutan pedang saktinya
Dia...

Jangan sesekali kau ceritakan
Pengalamanmu Yusuf
Takut-takut mengundang bencana

Siapa tahu
Betapa berat cinta yang ditanggung
Sehingga dia sanggup lakukan
Biar apa saja demi mendapatkan
Restu Sultan cahaya hatinya

Tak sia-sia azam Zulaikha
Bisa jadi cermin mengintai jiwa
Tak sia-sia mimpi Zulaikha
Bisa jadi lorong insan bercinta

Jangan sesekali kau ceritakan
Pengalamanmu Yusuf
Takut-takut mengundang bencana

Siapa tahu
Betapa berat cinta yang ditanggung
Sehingga dia sanggup lakukan
Biar apa saja demi mendapatkan
Restu Sultan cahaya hatinya

Tak sia-sia azam Zulaikha
Bisa jadi cermin mengintai jiwa
Tak sia-sia mimpi Zulaikha
Bisa jadi lorong insan bercinta

Bisikan memujuk
Memupuk nurani
Lalu terbukalah
Pintu yang menghijap

Dia...
Aku kenal dia lama dahulu
Dia...
Yang melamarku dalam mimpi

Kias fansuri
Mawar berduri
Kias fansuri
Lembah yang sepi

Kias fansuri
Madah bersari
Kias fansuri
Langit yang tinggi

Kias fansuri
Mawar berduri
Kias fansuri
Lembah yang sepi

Kias fansuri
Madah bersari
Kias fansuri
Langit yang tinggi

Kias fansuri
Mawar berduri
Kias fansuri
Lembah yang sepi
Kias fansuri

Kias fansuri
Mawar berduri
Kias fansuri
Lembah yang sepi

Kias fansuri
Madah bersari
Kias fansuri
Langit yang tinggi

Kias fansuri
Mawar berduri
Kias fansuri
Lembah yang sepi

Kias fansuri
Madah bersari
Kias fansuri
Langit yang tinggi

Kias fansuri
Mawar berduri
Kias fansuri
Lembah yang sepi

Kias fansuri
Madah bersari
Kias fansuri
Langit yang tinggi



Credits
Writer(s): Loloq
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link