Cinta Ujung Rambut Sampai Ujung Kaki
Ujung rambut sampai ujung kaki
Dua mata, dua telinga, dan pipi
Yang ini hidung dan bibir
Hanya untuk Tuan yang aku sayangi
(Yang mana?)
Kalau cinta merasuk di dada
Mana tahan, ditambah rindu membara
Dua bibir saling bertemu
Rasa asem dibilangnya manis
(Itu sih permen jahe)
Yang ini-ni-ni-ni, di dalam dada
Jantung merah ini khusus untuk Tuan
Yang ini-ni-ni, bibir yang merah
Semuanya milik Tuan yang kucinta
Yang hidung mancung ke dalam
Yang penting dia setia
Biarlah pendek dan hitam
Yang penting punya pegangan
(Kalau itu sih harus dipegang)
Kalau cinta merasuk di dada
Mana tahan, ditambah rindu membara
Dua bibir saling bertemu
Rasa asem dibilangnya manis
(Eh, Mas, sorry ya, karena saya cakep nih)
(Cakep apa? Orangnya pendek, hitam lagi)
(Hey, hey, Bob, tapi kau lihat, hidungku mancung, 'kan?)
(Oh, ya, tapi mancung ke dalam)
Yang ini-ni-ni-ni, di dalam dada
Jantung merah ini khusus untuk Tuan
Yang ini-ni-ni-ni, bibir yang merah
Semuanya milik Tuan yang kucinta
Yang hidung mancung ke dalam
Yang penting dia setia
Biarlah pendek dan hitam
Yang penting punya pegangan
(Kalau itu sih harus dipegang)
Kalau cinta merasuk di dada
Mana tahan, ditambah rindu membara
Dua bibir saling bertemu
Rasa asem dibilangnya manis
Biarin, ya Mas, ya, yang penting komersil
Dua mata, dua telinga, dan pipi
Yang ini hidung dan bibir
Hanya untuk Tuan yang aku sayangi
(Yang mana?)
Kalau cinta merasuk di dada
Mana tahan, ditambah rindu membara
Dua bibir saling bertemu
Rasa asem dibilangnya manis
(Itu sih permen jahe)
Yang ini-ni-ni-ni, di dalam dada
Jantung merah ini khusus untuk Tuan
Yang ini-ni-ni, bibir yang merah
Semuanya milik Tuan yang kucinta
Yang hidung mancung ke dalam
Yang penting dia setia
Biarlah pendek dan hitam
Yang penting punya pegangan
(Kalau itu sih harus dipegang)
Kalau cinta merasuk di dada
Mana tahan, ditambah rindu membara
Dua bibir saling bertemu
Rasa asem dibilangnya manis
(Eh, Mas, sorry ya, karena saya cakep nih)
(Cakep apa? Orangnya pendek, hitam lagi)
(Hey, hey, Bob, tapi kau lihat, hidungku mancung, 'kan?)
(Oh, ya, tapi mancung ke dalam)
Yang ini-ni-ni-ni, di dalam dada
Jantung merah ini khusus untuk Tuan
Yang ini-ni-ni-ni, bibir yang merah
Semuanya milik Tuan yang kucinta
Yang hidung mancung ke dalam
Yang penting dia setia
Biarlah pendek dan hitam
Yang penting punya pegangan
(Kalau itu sih harus dipegang)
Kalau cinta merasuk di dada
Mana tahan, ditambah rindu membara
Dua bibir saling bertemu
Rasa asem dibilangnya manis
Biarin, ya Mas, ya, yang penting komersil
Credits
Writer(s): Benny Ashar
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
Other Album Tracks
Altri album
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.