Perahu
Dirimu yang di sana, wahai manusia malang
Yang tak tahu ke mana arah tujuan
Merasa gulana, tak kunjung temui
Apa makna hidup sebenarnya
Lantas mengapa dirimu terdiam?
Apa yang ada dalam benakmu?
Jangan biarkan apa pun menerkam fikiranmu
Aku tahu kau punya tujuan
Kau berdiam diri
Bergelut dengan prasangka
Apa sebenarnya?
Apa yang kaumau?
Jangan sedih berlarut-larut
Percayalah, 'kan tiba waktunya
Terus melaju bagai perahu
Tak apa, tak perlu jadi yang terdepan
Yang terpenting tetaplah untuk melaju
Uh-uh-uh-hu-uh
Gulita malam setia menjadi saksi bisu
Cukup usaikan sudah lamunanmu
Rebahkan ragamu, rehatkan dirimu
Mulailah 'tuk berdamai dengan insanmu
Lantas mengapa dirimu terdiam?
Apa yang ada dalam benakmu?
Jangan biarkan apa pun menerkam fikiranmu
Jangan sedih berlarut-larut
Percayalah, 'kan tiba waktunya
Terus melaju bagai perahu
Tak apa, tak perlu jadi yang terdepan
Yang terpenting tetaplah untuk melaju
Hu-uh-uh-uh-hu
Terus melaju bagai perahu
Terus melaju bagai perahu
Terus melaju bagai perahu (uh-uh, uh-uh-uh)
Terus melaju bagai perahu (uh-uh, uh-uh-uh-uh, uh-uh)
Terus melaju bagai perahu
Terus melaju bagai perahu
Jangan sedih (jangan sedih) berlarut-larut
Percayalah, 'kan tiba waktunya ('kan tiba waktunya)
Terus melaju bagai perahu
Tak apa, tak perlu jadi yang terdepan
Jangan sedih berlarut-larut
Percayalah, 'kan tiba waktunya
Terus melaju bagai perahu
Tak apa, tak perlu jadi yang terdepan
Yang terpenting tetaplah untuk melaju
(Melaju)
Tetaplah melaju (melaju)
Hm-mm
Yang tak tahu ke mana arah tujuan
Merasa gulana, tak kunjung temui
Apa makna hidup sebenarnya
Lantas mengapa dirimu terdiam?
Apa yang ada dalam benakmu?
Jangan biarkan apa pun menerkam fikiranmu
Aku tahu kau punya tujuan
Kau berdiam diri
Bergelut dengan prasangka
Apa sebenarnya?
Apa yang kaumau?
Jangan sedih berlarut-larut
Percayalah, 'kan tiba waktunya
Terus melaju bagai perahu
Tak apa, tak perlu jadi yang terdepan
Yang terpenting tetaplah untuk melaju
Uh-uh-uh-hu-uh
Gulita malam setia menjadi saksi bisu
Cukup usaikan sudah lamunanmu
Rebahkan ragamu, rehatkan dirimu
Mulailah 'tuk berdamai dengan insanmu
Lantas mengapa dirimu terdiam?
Apa yang ada dalam benakmu?
Jangan biarkan apa pun menerkam fikiranmu
Jangan sedih berlarut-larut
Percayalah, 'kan tiba waktunya
Terus melaju bagai perahu
Tak apa, tak perlu jadi yang terdepan
Yang terpenting tetaplah untuk melaju
Hu-uh-uh-uh-hu
Terus melaju bagai perahu
Terus melaju bagai perahu
Terus melaju bagai perahu (uh-uh, uh-uh-uh)
Terus melaju bagai perahu (uh-uh, uh-uh-uh-uh, uh-uh)
Terus melaju bagai perahu
Terus melaju bagai perahu
Jangan sedih (jangan sedih) berlarut-larut
Percayalah, 'kan tiba waktunya ('kan tiba waktunya)
Terus melaju bagai perahu
Tak apa, tak perlu jadi yang terdepan
Jangan sedih berlarut-larut
Percayalah, 'kan tiba waktunya
Terus melaju bagai perahu
Tak apa, tak perlu jadi yang terdepan
Yang terpenting tetaplah untuk melaju
(Melaju)
Tetaplah melaju (melaju)
Hm-mm
Credits
Writer(s): Adinda Rahma Fauzia, Muhammad Zidane Nabil
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.