Cindai

Cindailah mana tidak berkias?
Jalinnya lalu rentah beribu
Bagailah mana hendak berhias?
Cerminku retak seribu

Mendendam unggas liar di hutan
Jalan yang tinggal, jangan berliku
Tilamku emas, cadarnya intan
Berbantal lengan tidurku

Hias cempaka kenanga tepian
Mekarnya kuntum, nak idam kumbang
Puas kujaga si bunga impian
Gugurnya sebelum berkembang

Hendaklah, hendak, hendak kurasa (aduh, sayang)
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah, tidak, tidak kudaya (aduh, sayang)
Tingginya tidak terlawan

Janganlah, jangan, jangan kuhiba (aduh, sayang)
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah, bukan, bukan kupinta (aduh, sayang)
Merajuk bukan berpanjangan

Akar beringin tidak berbatas
Cuma bersilang paut di tepi
Bidukku lilin, layarnya kertas
Seberang laut berapi

Gurindam lagu bergema takbir
Tiung bernyanyi pohonan jati
Bertanam tebu di pinggir bibir
Rebung berduri di hati

Laman memutih, pawana menerpa
Langit membiru, awan bertali
Bukan dirintih pada siapa
Menunggu sinarkan kembali

Hendaklah, hendak, hendak kurasa (aduh, sayang)
Puncaknya gunung hendak ditawan
Tidaklah, tidak, tidak kudaya (aduh, sayang)
Tingginya tidak terlawan

Janganlah, jangan, jangan kuhiba (aduh, sayang)
Derita hati jangan dikenang
Bukanlah, bukan, bukan kupinta (aduh, sayang)
Merajuk bukan berpanjangan

(Hendaklah, hendak, hendak kau rasa) aduh, sayang
(Puncaknya gunung hendak ditawan)
Tidaklah (tidaklah, tidak, tidak kau daya)
Tingginya tidak terlawan

(Janganlah, jangan, jangan kau hiba) aduh, sayang
(Derita hati jangan dikenang)
Bukanlah (bukanlah, bukan, bukan kau pinta)
Merajuk bukan berpanjangan



Credits
Writer(s): Hairul Anuar Harun
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link