Sahutan Alam

Pagi tak terdengar burung-burung bernyanyi
Selepas hujan tak hadir indahnya pelangi
Pandangan dibatasi gedung-gedung tinggi
Kejar materi pada ruang klimatisasi
Lalu kau tanyakan darimana polusi
Hutan tak menjadi huma saudara tua
Tergilas rata sebab serakah bertahta
Orangutan terkapar tak punya suaka
Berubah ladang manusia pun keruk harta
Lalu kau heran mengapa ada bencana
Geramnya bumi memekik
Kau turuti birahimu
Murkanya jelas di langit
Kau hanya tahu nafsumu
Geramnya bumi memekik
Tak peduli perananmu
Murkanya jelas di langit
Kau hanya tahu nafsumu
Air kehilangan arah pergi kelana
Samudra bukan ujung tirta bermuara
Terhadang sampah buih keruh dan membuntu
Serupa dosa kian hari kian menumpuk
Lalu kau heran mengapa banjir melanda
Geramnya bumi memekik
Kau turuti birahimu
Murkanya jelas di langit
Kau hanya tahu nafsumu
Geramnya bumi memekik
Tak peduli perananmu
Murkanya jelas di langit
Kau hanya tahu nafsumu

Surem surem diwangkara kingkin
Lir manguswa kang layon

Dan kau tanyakan hilangnya nyanyian
Lalu kau heran musnahnya sahutan alam
Hutan tak menjadi huma saudara tua
Tergilas rata sebab serakah bertahta
Lalu kau heran mengapa ada bencana
Rawatlah hidup tuk nanti kita wariskan
Geramnya bumi memekik
Kau turuti birahimu
Murkanya jelas di langit
Kau hanya tahu nafsumu
Geramnya bumi memekik
Tak peduli perananmu
Murkanya jelas di langit
Kau hanya tahu nafsumu



Credits
Writer(s): Bima Nawandana Putra, Mirza Elba Febrian
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link