Pecah Seribu
Hanya dia
Hanya dia
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut ada kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah, patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Hanya dia
Dia, dia, dia, dia, dia
Dia, dia, dia
Hanya dia
Hanya dia
Yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
Ha-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah
(Ja, ja, ya-ya)
Hanya dia
Dia, dia, dia, dia, dia
Dia, dia, dia
Hanya dia (ja-ja)
Hanya dia
Yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai (suling sakti)
(Ja, ja, ja-ja, ya-ya)
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
Ha-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah
(Asoy!)
Bimbang, ragu (asyik)
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi (asyik)
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
(Ja, ja, ya-ya)
(Uasyik, suling saktinya)
Hajar, yo, Paman Kudos
Duhai angin, kabarkanlah
Melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah
Melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah
Melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah
Melati menanti (uasyik)
Hanya dia
Bimbang, ragu
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
Ibarat bunga
Aku takut ada kumbang yang hinggap
Aku tak mau
Patah, patah, tangkaiku patah
Aku tak mau
Hanya dia
Dia, dia, dia, dia, dia
Dia, dia, dia
Hanya dia
Hanya dia
Yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
Ha-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah
(Ja, ja, ya-ya)
Hanya dia
Dia, dia, dia, dia, dia
Dia, dia, dia
Hanya dia (ja-ja)
Hanya dia
Yang ada di antara jantung hati
Tempat bermanja, tempatnya rindu
Tempat curahan hati yang damai (suling sakti)
(Ja, ja, ja-ja, ya-ya)
Entah apa
Bagaikan kayu basah dimakan api
Api curiga, api cemburu
Api kerinduan yang membara
Oh, angin, kabarkan
Melati di depan rumahku menantimu
Ha-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah-ah
(Asoy!)
Bimbang, ragu (asyik)
Sementara malam mulai datang
Hasratku ingin bercermin, tapi (asyik)
Cerminku pecah seribu, pecah seribu
(Ja, ja, ya-ya)
(Uasyik, suling saktinya)
Hajar, yo, Paman Kudos
Duhai angin, kabarkanlah
Melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah
Melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah
Melati menanti
Duhai angin, kabarkanlah
Melati menanti (uasyik)
Credits
Writer(s): Milana Musik Nusantara, Toto Ario
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.