11.578 Km
Hey apa kabarmu lama tak bertemu
Jarakku 11.578 km darimu
Kadang ku berfikir hal bodoh apa yang datang mengepung
Ku bukan petarung, ku hanya beruntung
Musikku tak lagi rock n roll
Terlalu liar untuk hariku yang terkontrol
Aku tak lagi bersenang senang dengan alkohol
Dan itu bukan hisapan jempol
Rokok di tangan jarang terlihat
Mungkin ku bisa tinggalkanmu hai penjahat
Hargamu meloncat racunmu mengikat
Sekarang ingat mokat
Jakarta terlalu bising dengan kepentingan
Lupakan sesaat semua ocehan
Kita berpegangan tangan
Agar terselamatkan
Dunia masih berputar, kita ikut mengantar
Jangan sampai terlantar
Angin dingin jam 7 tadi sensasi pulang pagi
Sudut paris menggoda
Seperti wangi gadis remaja
Ku tak ingat lagi rasanya malam minggu
Tak ingat lagi bagaimana cara merayu
Tak ingat cara membelaimu seperti dulu
Tak bisa lagi membuat lelucon lucu
Yang muntahkan tawamu
Mengukir lesung pipi di wajah manismu
Gejala paruh baya, gejala paruh baya
Dia masih ingin mendengarku bermain gitar
Baginya suara parauku masih bergetar
Kau bisa hidup di mimpimu
Kau bisa hidup disana sekarang
Ku hanya ingin memandang
Sekarang, kertas putih terpampang
Sekarang, jarak dan waktu membentang
Sekarang, kadang ku ingin pulang
Sekarang, tuk Melihatmu telanjang
Jarakku 11.578 km darimu
Kadang ku berfikir hal bodoh apa yang datang mengepung
Ku bukan petarung, ku hanya beruntung
Musikku tak lagi rock n roll
Terlalu liar untuk hariku yang terkontrol
Aku tak lagi bersenang senang dengan alkohol
Dan itu bukan hisapan jempol
Rokok di tangan jarang terlihat
Mungkin ku bisa tinggalkanmu hai penjahat
Hargamu meloncat racunmu mengikat
Sekarang ingat mokat
Jakarta terlalu bising dengan kepentingan
Lupakan sesaat semua ocehan
Kita berpegangan tangan
Agar terselamatkan
Dunia masih berputar, kita ikut mengantar
Jangan sampai terlantar
Angin dingin jam 7 tadi sensasi pulang pagi
Sudut paris menggoda
Seperti wangi gadis remaja
Ku tak ingat lagi rasanya malam minggu
Tak ingat lagi bagaimana cara merayu
Tak ingat cara membelaimu seperti dulu
Tak bisa lagi membuat lelucon lucu
Yang muntahkan tawamu
Mengukir lesung pipi di wajah manismu
Gejala paruh baya, gejala paruh baya
Dia masih ingin mendengarku bermain gitar
Baginya suara parauku masih bergetar
Kau bisa hidup di mimpimu
Kau bisa hidup disana sekarang
Ku hanya ingin memandang
Sekarang, kertas putih terpampang
Sekarang, jarak dan waktu membentang
Sekarang, kadang ku ingin pulang
Sekarang, tuk Melihatmu telanjang
Credits
Writer(s): Ahmad Amin Soetijono
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
Other Album Tracks
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.