Ternak Digembala

Terkadang menyerupai kerbau
Dicucuk hidung ke padang hijau
Tuan bilang langit sedang marah
Ia melenguh langit berdarah

Satu waktu menjadi bebek
Bergumul di selokan becek
Berbaris di tanah yang lembek
Menunggu tuan siap membebek

Pernah juga ia mendengung
Suaranya bergaung-gaung
Banyak orang yang mulai bingung
Awan gelap bergulung-gulung

Ternak digembala ke tanah lapang
Mereka cari makan
Lalu menunggu dipanggil pulang
Buang hajat dan masuk kandang

(Adakalanya muncul tentakel) Adakalanya tentakel
(Mencengkeram siapa yang bandel) Mencengkeram yang bandel
(Seirama bagai ensambel) Seirama ensambel
(Hidup kita layaknya fabel) Hidup layaknya fabel
(Pernah juga ia mendengung) Pernah juga ia mendengung
(Suaranya bergaung-gaung) Suara bergaung-gaung
(Banyak orang yang mulai bingung) Banyak orang mulai bingung
(Awan gelap bergulung-gulung) Awan gelap bergulung

(Ternak digembala ke tanah lapang)
(Mereka cari makan)
(Lalu menunggu dipanggil pulang) Lalu menunggu dipanggil pulang
(Buang hajat dan masuk kandang) Buang hajat masuk kandang



Credits
Writer(s): Cholil Mahmud, Akbar Bagus Sudibyo, Poppie Airil, Reza Ryan
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link