Sialan
(Hu-oh, hu)
(Yeah, yeah)
(Hu-oh, hu, hu)
Dari seribu jalan di dunia
Mengapa berpapasan, bertemu dia?
Inginnya lari, pergi tanpa kata
Menyapa, sudut mata hafal rupanya (sayang)
Lupa bahwa lupakannya tak mudah
Tapi itu senyuman yang kusuka
Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kauajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia-sia, mm-mm
Dari begitu banyak manusia
Mengapa lagi-lagi dia yang kujumpa? (Mengapa dia yang kujumpa?)
Malam hangat, tapi ku terjaga
Rindukan dirinya, si pusat kecewa, oh-oh
Lupa bahwa lupakannya tak mudah
Tapi menyangkut dia, ku tak bisa
Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kauajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia-sia
Melesat tepat di titik kelemahanku
Letaknya di hati (hati), hatiku ini
Terbaik, tetap s'lalu ada singgasana
Tempat untuknya, ho-ah-ah
Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kauajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia (sia)
(Dari begitu banyak manusia)
(Mengapa lagi-lagi hanya dia?)
(Malam yang hangat, tapi ku terjaga)
(Hanyalah dia, si pusat kecewa)
(Dari begitu banyak manusia) dari semuanya
(Mengapa lagi-lagi hanya dia?) Hanya dia
(Malam yang hangat, tapi ku terjaga) oh, dia
Yang buat tidurku tak tentu (hanyalah dia, si pusat kecewa), sialan
(Yeah, yeah)
(Hu-oh, hu, hu)
Dari seribu jalan di dunia
Mengapa berpapasan, bertemu dia?
Inginnya lari, pergi tanpa kata
Menyapa, sudut mata hafal rupanya (sayang)
Lupa bahwa lupakannya tak mudah
Tapi itu senyuman yang kusuka
Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kauajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia-sia, mm-mm
Dari begitu banyak manusia
Mengapa lagi-lagi dia yang kujumpa? (Mengapa dia yang kujumpa?)
Malam hangat, tapi ku terjaga
Rindukan dirinya, si pusat kecewa, oh-oh
Lupa bahwa lupakannya tak mudah
Tapi menyangkut dia, ku tak bisa
Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kauajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia-sia
Melesat tepat di titik kelemahanku
Letaknya di hati (hati), hatiku ini
Terbaik, tetap s'lalu ada singgasana
Tempat untuknya, ho-ah-ah
Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kauajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia (sia)
(Dari begitu banyak manusia)
(Mengapa lagi-lagi hanya dia?)
(Malam yang hangat, tapi ku terjaga)
(Hanyalah dia, si pusat kecewa)
(Dari begitu banyak manusia) dari semuanya
(Mengapa lagi-lagi hanya dia?) Hanya dia
(Malam yang hangat, tapi ku terjaga) oh, dia
Yang buat tidurku tak tentu (hanyalah dia, si pusat kecewa), sialan
Credits
Writer(s): Iqbal Siregar, Mohammed Kamga, Denis Ligia, Faishal M Fasya
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
Other Album Tracks
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.