Sialan

(Hu-oh, hu)
(Yeah, yeah)
(Hu-oh, hu, hu)

Dari seribu jalan di dunia
Mengapa berpapasan, bertemu dia?
Inginnya lari, pergi tanpa kata
Menyapa, sudut mata hafal rupanya (sayang)

Lupa bahwa lupakannya tak mudah
Tapi itu senyuman yang kusuka

Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kauajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia-sia, mm-mm

Dari begitu banyak manusia
Mengapa lagi-lagi dia yang kujumpa? (Mengapa dia yang kujumpa?)
Malam hangat, tapi ku terjaga
Rindukan dirinya, si pusat kecewa, oh-oh

Lupa bahwa lupakannya tak mudah
Tapi menyangkut dia, ku tak bisa

Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kauajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia-sia

Melesat tepat di titik kelemahanku
Letaknya di hati (hati), hatiku ini
Terbaik, tetap s'lalu ada singgasana
Tempat untuknya, ho-ah-ah

Sepertinya sama
Tatapan khas matanya masih yang lama
Kauajak bicara
Seketika kembali ku jatuh cinta
Sialan dia
Sakit dan air mata sia (sia)

(Dari begitu banyak manusia)
(Mengapa lagi-lagi hanya dia?)
(Malam yang hangat, tapi ku terjaga)
(Hanyalah dia, si pusat kecewa)

(Dari begitu banyak manusia) dari semuanya
(Mengapa lagi-lagi hanya dia?) Hanya dia
(Malam yang hangat, tapi ku terjaga) oh, dia
Yang buat tidurku tak tentu (hanyalah dia, si pusat kecewa), sialan



Credits
Writer(s): Iqbal Siregar, Mohammed Kamga, Denis Ligia, Faishal M Fasya
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link