Biarkan Berlari

Menatap dalam bening botol Whiskey yang
Kini isinya tinggal setengahnya
Menenggelamkan dalam tegukkan
Menyibak riak-riak kekalahan
Yang kini deras menerjang
Pemakzulan kemenangan
Meluluhlantakkan barisan harapan

Cacimaki dan cerca yang mendera
Menyudutkan dan mentertawakan
Keras lugas mengumpatkan nista
Merajam dengan ujung-ujung tajam
Meninggalkan luka dalam
Sayat-sayat serpihannya
Memecah perihkan jiwa

Dan biarkan aku berlari
Sejenak aku sembunyi
Tuk mengatur ulang nafasku
Selaraskan lagi langkahku
Dan persetan dengan semua
Tunggu saja aku kan kembali
Cukuplah kiranya hari ini
Aku akui aku kalah

Aku kalah wooooo ku kan kembali

Sebagian mereka datang tuk sekedar memberikan
Ocehan sarat makna penghakiman
Lupa dan terlena berperan menggenggam
Kuasa ranah ke-Ilahian, yang selalu digunakan
Instrumen penegasan
Entitas kebajikan
Rapalan kalimat bijak yang sedang tak ingin aku dengar

Dan biarkan aku berlari
Sejenak aku sembunyi
Tuk mengatur ulang nafasku
Selaraskan lagi langkahku
Dan persetan dengan semua
Tunggu saja aku kan kembali
Cukuplah kiranya hari ini
Aku akui aku kalah

Usahlah kau khawatirkan
Berikan ku sejenak ruang
Waktu yang kan menyembuhkan
Dan ku kan kembali berperang

Dan biarkan aku berlari
Sejenak aku sembunyi
Tuk mengatur ulang nafasku
Selaraskan lagi langkahku
Dan persetan dengan semua
Tunggu saja aku kan kembali
Cukuplah kiranya hari ini
Aku akui aku kalah



Credits
Writer(s): Stephanus Prasongko Kurniawan
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link