Biarkan Berlari
Menatap dalam bening botol Whiskey yang
Kini isinya tinggal setengahnya
Menenggelamkan dalam tegukkan
Menyibak riak-riak kekalahan
Yang kini deras menerjang
Pemakzulan kemenangan
Meluluhlantakkan barisan harapan
Cacimaki dan cerca yang mendera
Menyudutkan dan mentertawakan
Keras lugas mengumpatkan nista
Merajam dengan ujung-ujung tajam
Meninggalkan luka dalam
Sayat-sayat serpihannya
Memecah perihkan jiwa
Dan biarkan aku berlari
Sejenak aku sembunyi
Tuk mengatur ulang nafasku
Selaraskan lagi langkahku
Dan persetan dengan semua
Tunggu saja aku kan kembali
Cukuplah kiranya hari ini
Aku akui aku kalah
Aku kalah wooooo ku kan kembali
Sebagian mereka datang tuk sekedar memberikan
Ocehan sarat makna penghakiman
Lupa dan terlena berperan menggenggam
Kuasa ranah ke-Ilahian, yang selalu digunakan
Instrumen penegasan
Entitas kebajikan
Rapalan kalimat bijak yang sedang tak ingin aku dengar
Dan biarkan aku berlari
Sejenak aku sembunyi
Tuk mengatur ulang nafasku
Selaraskan lagi langkahku
Dan persetan dengan semua
Tunggu saja aku kan kembali
Cukuplah kiranya hari ini
Aku akui aku kalah
Usahlah kau khawatirkan
Berikan ku sejenak ruang
Waktu yang kan menyembuhkan
Dan ku kan kembali berperang
Dan biarkan aku berlari
Sejenak aku sembunyi
Tuk mengatur ulang nafasku
Selaraskan lagi langkahku
Dan persetan dengan semua
Tunggu saja aku kan kembali
Cukuplah kiranya hari ini
Aku akui aku kalah
Kini isinya tinggal setengahnya
Menenggelamkan dalam tegukkan
Menyibak riak-riak kekalahan
Yang kini deras menerjang
Pemakzulan kemenangan
Meluluhlantakkan barisan harapan
Cacimaki dan cerca yang mendera
Menyudutkan dan mentertawakan
Keras lugas mengumpatkan nista
Merajam dengan ujung-ujung tajam
Meninggalkan luka dalam
Sayat-sayat serpihannya
Memecah perihkan jiwa
Dan biarkan aku berlari
Sejenak aku sembunyi
Tuk mengatur ulang nafasku
Selaraskan lagi langkahku
Dan persetan dengan semua
Tunggu saja aku kan kembali
Cukuplah kiranya hari ini
Aku akui aku kalah
Aku kalah wooooo ku kan kembali
Sebagian mereka datang tuk sekedar memberikan
Ocehan sarat makna penghakiman
Lupa dan terlena berperan menggenggam
Kuasa ranah ke-Ilahian, yang selalu digunakan
Instrumen penegasan
Entitas kebajikan
Rapalan kalimat bijak yang sedang tak ingin aku dengar
Dan biarkan aku berlari
Sejenak aku sembunyi
Tuk mengatur ulang nafasku
Selaraskan lagi langkahku
Dan persetan dengan semua
Tunggu saja aku kan kembali
Cukuplah kiranya hari ini
Aku akui aku kalah
Usahlah kau khawatirkan
Berikan ku sejenak ruang
Waktu yang kan menyembuhkan
Dan ku kan kembali berperang
Dan biarkan aku berlari
Sejenak aku sembunyi
Tuk mengatur ulang nafasku
Selaraskan lagi langkahku
Dan persetan dengan semua
Tunggu saja aku kan kembali
Cukuplah kiranya hari ini
Aku akui aku kalah
Credits
Writer(s): Stephanus Prasongko Kurniawan
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.