Sangkan Paran

Mengingat bahwa
Hidup hanya tentang malapetaka
Dan kita pun terlahir dengan tangis yang menjadi-jadi
Lalu kau berharap hidupmu akan bahagia?
HAHAHAHAHA

Apakah kita benar-benar
Setuju untuk dilahirkan?
Bagaimana dengan materai yang kau
Tanda tangani di dalam rahim
Dibandingkan dengan hidupmu yang kini?

Apakah kau membaca setiap detil prasyarat untukmu hidup
Atau hanya membaca lalu melupakannya begitu saja?
Seperti mimpi yang hilang
Saat kau terbangun
Dan kau tak menyadari satupun
Ingatan yang lalu, terlahirkan dengan menangisi kehidupanmu

Dan kini setelah kau dilahirkan
Apa yang akan kau lakukan
Untuk menghidupi hidupmu yang ganjil
Apakah kau menggenapinya dengan cinta?
Lalu kau ditinggalkan dan merasa
Hidupmu hanyalah sebuah kesia-sian belaka

Maka
Tuhan tolong kami yang terhempas
Dalam lautan lepas
Dan hidup yang keras
Selamatkan kami atas semua keresahan
Atau kami tlah ditinggalkan dalam ruang penuh dengan ketiadaan

Dilahirkan dari tangis
Dijanjikan akan senang
Teringat waktu ku dibuang
Hasil yang tak berbuah manis

Berlari kesana kemari
Mencari semua arti
Apakah ku tanda tangan tanpa materai
Sebelum terlahir?

Dipaksakan punya mimpi
Hanya berandai andai untuk gapai
Setujui takdir tanpa sesal
Resah, kesal dan ku serahkan

Dihadapannya, ku dihadapkan
Dengan realita
Tersesat makin dalam
Terjebak dipersimpangan

Banyak tanya di kepala
Yang tak kunjung terjawab
Kenapa pantas dilahirkan
Bila terus melahirkan

Banyak rangkaian kematian
Jiwa dan raga ditingalkan
Dipatahkan dihancurkan
Dan jatuh berserakan

Termenung menutup mata
Mengurung diri di kamar
Lalu akan ditagih dimana
Semua yang di janjikan?
Pada perjanjian baru apa perjanjian lama
Sakit ini terasa sama
Memaksa tuk mati rasa



Credits
Writer(s): Aditya Romadhon, Dionisius Eldo Priyo Utomo, Muh Irsyad Maulana
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link