Mawar Hitam
Woh
Luka itu
Memang terlalu berat untukmu
Terlalu keras untuk kau rasakan
Tak seperti
keinginan dan
Harapan Yang selalu
kau impikan,
kau inginkan
Kau khayalkan dan
kau bayangkan dulu
Mestinya kau sadari itu
Bukan penyesalan yang ada di hati
Saat kau yakinkan diri 'tuk pergi
Coba hadapi semua ini
Sendiri
Dan ternyata keyakinan
Tak cukup mampu untuk melawan
Kau pun tak mampu bertahan
Kini kau mawar penghias
Malam
Kau mawar hitam,
Harummu kepedihan
Kau arungi waktu
Di setiap pelukan
Langit tetap saja hitam
Meski air mata darah kau curahkan
Meratapi diri rindukan jalan terbaik
Untuk tetap berdiri
Penyesalan (Penyesalan)
Memang selalu menakutkan
Tapi itu kenyataan (Itu kenyataan)
Woh
Woh-woh-woh
Dan ternyata keyakinan
Tak cukup mampu untuk
melawan
Kau pun tak mampu bertahan
Kini kau mawar penghias
Malam
Kau mawar hitam,
Harummu kepedihan
Kau arungi waktu
Di setiap pelukan
Jangan menangis
Meski kau sesali
Singkirkan semua
Bila tak kau inginkan
Langit tetap saja hitam
Meski air mata darah kau curahkan
Meratapi diri rindukan jalan terbaik
Untuk tetap berdiri
Penyesalan (Penyesalan)
Memang selalu menakutkan
Tapi itu kenyataan (Itu kenyataan)
Luka itu
Memang terlalu berat untukmu
Terlalu keras untuk kau rasakan
Tak seperti
keinginan dan
Harapan Yang selalu
kau impikan,
kau inginkan
Kau khayalkan dan
kau bayangkan dulu
Mestinya kau sadari itu
Bukan penyesalan yang ada di hati
Saat kau yakinkan diri 'tuk pergi
Coba hadapi semua ini
Sendiri
Dan ternyata keyakinan
Tak cukup mampu untuk melawan
Kau pun tak mampu bertahan
Kini kau mawar penghias
Malam
Kau mawar hitam,
Harummu kepedihan
Kau arungi waktu
Di setiap pelukan
Langit tetap saja hitam
Meski air mata darah kau curahkan
Meratapi diri rindukan jalan terbaik
Untuk tetap berdiri
Penyesalan (Penyesalan)
Memang selalu menakutkan
Tapi itu kenyataan (Itu kenyataan)
Woh
Woh-woh-woh
Dan ternyata keyakinan
Tak cukup mampu untuk
melawan
Kau pun tak mampu bertahan
Kini kau mawar penghias
Malam
Kau mawar hitam,
Harummu kepedihan
Kau arungi waktu
Di setiap pelukan
Jangan menangis
Meski kau sesali
Singkirkan semua
Bila tak kau inginkan
Langit tetap saja hitam
Meski air mata darah kau curahkan
Meratapi diri rindukan jalan terbaik
Untuk tetap berdiri
Penyesalan (Penyesalan)
Memang selalu menakutkan
Tapi itu kenyataan (Itu kenyataan)
Credits
Writer(s): Trisno Riadi, Pratikto Pratikto Pratikto
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.