Tak Selalu Jingga

Tiada satu pun yang menginginkan
Berdiri di ruang tanpa cahaya
Sakit melanda jiwa yang renta
Seperti tiada harapan baginya

Tidakkah kau melihatnya?
Senja tak selalu jingga
Tidakkah engkau mengerti?
Hidup tak s'lalu hilang dan pergi

Sakit melanda jiwa yang renta
Seperti tiada harapan baginya

Tidakkah kau lelah ratapi waktu yang berjalan?
Bermanja-manja di dalam kegundahan bersama secangkir kopi
Pada titik benamnya mentari yang menjadi candu atas segala kelemahanmu

Bersama posting-an kalimat manis yang kauharap 'tuk dibaca semesta
Semesta yang menjelma menjadi dia
Dia yang bahkan tak menjamin sarapanmu esok hari
Atau bahkan memastikan kau bernafas pagi nanti

Namun, kau bangga jadi pecundang
Pecundang yang tak sadar bahwa dirinya adalah sebenarnya bajingan
Bajingan yang mengemas aib sebagai kenangan yang tak terlupakan
Lalu dengan tololnya bicara tentang masa depan
Masa depan macam apa?
Masa depan macam apa yang kauharapkan dari ia yang menjadi budak asmaranya?

Tidakkah kau melihatnya?
Senja tak selalu jingga
Tidakkah engkau mengerti?
Hidup tak s'lalu hilang dan pergi

Tidakkah kau melihatnya?
Senja tak selalu jingga
Tidakkah engkau mengerti?
Hidup tak s'lalu hilang dan pergi

Bisakah engkau pahami?
Hidup tentang hadir dan berganti



Credits
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link