Surat Bernomor 271218

Tanya tercecer dari runtuhan rasa cemas pukul 8 malam
Angin menampar wajah kakuku sinar bulan tak menembus pikirku
Di antara jalan orang-orang sibuk
Bayanganmu ngilu nyaris terinjak-injak
Janji tempo hari sebelum kita usai
Menyantap satu lusin berita harga coklat
Yang kemudian tawa merasuk televisi
Meracau setiap saat menuju masa depan
Tujuh hari sudah lewat 15 jam dan hari ini seharusya kau di sini
Dan akhirnya malam ini kau tak datang lagi tak apa-apa
Kupastikan kau tertidur di pelukan yang paling hangat
Memimpikan rusa-rusa yang tertembak oleh para pemburunya
Kau tertawa dengan lega sebelum kau terbangun dan beranjak
Dan akhirnya malam ini kau tak datang lagi tak apa-apa
Kugantungkan buah doa di antara telinga para bintang
Ya semoga kamu petik untuk jadi bekal di perjalanan
Kutanggalkan semua renda-renda ingatan
Yang menggantung di atas kepalaku
Orang-orang sibuk tak melihat semua
Mereka tak percaya bahwa mereka hidup
Peduli setan bukan aku yang gusar
Mereka lebih limbung dan kamu di mana
Dan akhirnya malam ini kau tak datang lagi tak apa-apa
Kupastikan kau tertidur di pelukan yang paling hangat
Memimpikan rusa-rusa yang tertembak oleh para pemburunya
Kau tertawa dengan lega sebelum kau terbangun dan beranjak
Dan akhirnya malam ini kau tak datang lagi tak apa-apa
Kugantungkan buah doa di antara telinga para bintang
Ya semoga kamu petik untuk jadi bekal di perjalanan



Credits
Writer(s): Fahriza Nugraha
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link