Countrybullshit

Kami kembali dan membakar kemuakan massa
Menolak dalam arus permainan penguasa
Dalam setiap masa mereka selalu sama
Pelan-pelan menikam setelah pelantikan

Merancang undang-undang demi profit pribadi
Neraka dasar piramid dibuatnya abadi
Bersenggama oligarki dengan negara
Menggurita ekspansi lahan mewujud angkara

Maka kami murka pada setiap mereka
Korporat dan Negara kausa Bala Jenggala
Perlahan mendorong kita kedalam pusara
Dengan moncong senjata membungkam yang coba bicara

Ku coba berbagai cara merengkuh kebebasan
Dengan hasrat membara melawan penindasan
Dalam setiap ketukan ku membawa kutukan
Pada mereka yang melahap tanah hasil rampasan

Kala baliho muka terpampang mewujud rupa
Berdupa kotak suara yang terlanjur berduka
Hendak hidupkan demokrasi, namun langkahmu dipatri
Oleh pasal birokrasi bangun hukum tuk korupsi
Demi rentetan tarif upah murah yang dinodai
Kebebasan lahan direnggut dari para petani
Manfaatkan momentum, kucurkan dana anggaran
Semakin hidupmu lurus, semakin kakimu dikekang
Terlalu muak oleh visi-misi terbungkus ambisi
Harapkan materi, korupsi santapan sehari-hari
Para calon koalisi puja "PESTA DEMOKRASI"
Persetan demokrasi! Ku masih puja puisi!
Demi rentetan kalam yang tergambar pada batu nisan
Ungkap pada Tuhan tantang gempuran penindasan
Manfaatkan kesempatan dalam meja kerja tuan
Lawan tolak tuk dikekang! karna hidup tak bertuan!

Dunia kini mempunyai luka yang sama
Menderita dihadapan kapital dan kroninya
Para perwakilan mewakili diri kita kecuali derita
Kita tak pernah percaya perubahan datang dari kotak suara
Tak ada yang akan menepati janji
Mereka hanya merayu suaramu
Tak ada yang akan mendengarkan kekhawatiranmu

Persetan dengan pemilu!
Persetan bendera partai dengan bermacam warna!
Merah, Putih, Kuning, Hijau ataupun Biru
Biarlah kami berada dibawah bendera hitam yang berkibar
Ditanah ini kami merapal mantra dan membakar
KEMUAKAN!
Ditanah ini kami merapal mantra dan membakar
KEMUAKAN!