Cerita Cinta Suminah Dan Tukang Sapu (tokoh II)

Malam yang pekat terasa menyiksa
Duduk sendirian di bangku pasar
Nyamuk terbang layang sesekali hinggap
Menunggu pagi datang, menunggu kehidupan

Ia enggan tertidur, ia enggan bermimpi
Senyum yang menawan gadis kebaya jingga, ho ho ho
Dinyalangkan matanya, dipeluk erat bayangnya
Suminah pilar timur, anak pedagang sayur

Dicari sesobek kertas, dicari sepotong arang
Ia menggambar sebisanya
Asal bisa terungkapkan perasaan yang menggebu
"Suminah, aku cinta kamu!"
Berjalan mengendap-endap menuju sudut pilar timur
Disorongkan hati yang terpanah, hm
Semoga Suminah mengerti, ho ho ho ho

Cinta cucu Adam begitu sederhana
Tapi makna yang tersimpul begitu agung
Seorang tukang sapu punya cara sendiri
Meramu adonan cinta, ia berhak menikmati

Dicari sesobek kertas, dicari sepotong arang
Ia menggambar sebisanya
Asal bisa terungkapkan perasaan yang menggebu
"Suminah, aku cinta kamu!"
Berjalan mengendap-endap menuju sudut pilar timur
Disorongkan hati yang terpanah, ho
Semoga Suminah mengerti, ho ho ho ho



Credits
Writer(s): Ebiet G. Ade
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link