Rumba
Terduduk ku sendiri,
Mengenangkan kita berdua bercinta,
Mengalir airmataku,
saatku melihat gambarmu, kau beri padaku,
Beri aku kekuatan,
Untuk aku meneruskan kehidupan sebagai insan yang kesepian,
Setiap hari aku menunggu panggilan manja darimu,
Namun harusku akur yang kau telah pergi,
Sayang, mahu, ku mahukan dirimu,
Dekat, mari dekat padaku,
Akur harusku akur kau hanyalah mainan hati,
Saatku melihat matamu,
terungkap seribu satu kisah hidupmu,
kau pergi dan kau tetap pergi, tanpa sepatah kata daripadamu,
Beri aku kekuatan,
untuk aku meneruskan pencarian pengubat luka yang kau sakiti,
Setiap hari aku menunggu panggilan manja darimu,
namun harusku akur yang kau telah pergi,
Sayang, mahu, ku mahukan dirimu,
Dekat, mari dekat padaku,
Akur harusku akur kau hanyalah mainan hati
Setiap hari aku menunggu
panggilan manja darimu,
namun harusku akur yang kau telah pergi,
Sayang, mahu, ku mahukan dirimu,
Dekat, mari dekat padaku,
Akur harusku akur kau hanyalah mainan hati
Mungkin kita tidak ditakdirkan bersama melihat dunia,
dan walaupun sakit aku harus akur,
Ooo
Ohh, Akur, Akur padamu,
Akur padamu...
Mengenangkan kita berdua bercinta,
Mengalir airmataku,
saatku melihat gambarmu, kau beri padaku,
Beri aku kekuatan,
Untuk aku meneruskan kehidupan sebagai insan yang kesepian,
Setiap hari aku menunggu panggilan manja darimu,
Namun harusku akur yang kau telah pergi,
Sayang, mahu, ku mahukan dirimu,
Dekat, mari dekat padaku,
Akur harusku akur kau hanyalah mainan hati,
Saatku melihat matamu,
terungkap seribu satu kisah hidupmu,
kau pergi dan kau tetap pergi, tanpa sepatah kata daripadamu,
Beri aku kekuatan,
untuk aku meneruskan pencarian pengubat luka yang kau sakiti,
Setiap hari aku menunggu panggilan manja darimu,
namun harusku akur yang kau telah pergi,
Sayang, mahu, ku mahukan dirimu,
Dekat, mari dekat padaku,
Akur harusku akur kau hanyalah mainan hati
Setiap hari aku menunggu
panggilan manja darimu,
namun harusku akur yang kau telah pergi,
Sayang, mahu, ku mahukan dirimu,
Dekat, mari dekat padaku,
Akur harusku akur kau hanyalah mainan hati
Mungkin kita tidak ditakdirkan bersama melihat dunia,
dan walaupun sakit aku harus akur,
Ooo
Ohh, Akur, Akur padamu,
Akur padamu...
Credits
Writer(s): Amir Perelman
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.