Cintaku Diblokir
Cintamu butek bagaikan air sungai ciliwung yang mengalir kuning di pusat kota Betawi
Walaupun kata katamu indah bagaikan sair lagu Rinto Harahap anak Medan yang tinggal di peluit sakti
Kau permainkan aku bagaikan anak kucing mempermainkan bola bekel di pelataran rumahmu yang sempit itu
Janji janjimu palsu seperti janji janji kolonialis yang pernah menjajah negeri kita tersayang ini
Tapi ingatlah hai kekasih hukum karma sebentar lagi berlaku pada dirimu
Kau sakiti hatiku sehingga terasa pedih seperti ketika kutilku dicabut
Betapa hancur perasaanku yang robek ini
Awas lu nanti kalo liwat sendirian dijembatan
Aku menangis sendirian dimalam sepi tiada yang menemani, ronda pun nggak keliatan
Ingin kuadukan kepada polisi tapi sayang semua tidak ada bukti buktinya
Engkau kejam, kekasih.kejam, gila, hatiku bertambah sedih
Kalau aku tau bakal jadi begini buntut buntutnya terakhir, pasti aku tak pegang buntutmu
Tak mungkin aku dulu mau menolong bapak mu ketika digonggong anjing tuan Helen didepan rumahnya
Dari kecil kau ku incer siang malam, ngga bisa tidur, ngga bisa makan, terbayang wajahmu
Tetapi sekarang kau sudah besar, sudah montok, sudah demplon, seperti pepaya gantung mateng dipohon, orang yang siangin
Tapi ingatlah hai kekasih hukum karma sebentar lagi berlaku pada dirimu
Kau sakiti hatiku sehingga terasa pedih seperti ketika kutilku dicabut
Betapa hancur perasaanku yang robek ini, seperti terigu
Awas lu nanti kalo liwat sendirian dijembatan
Aku menangis sendirian dimalam sepi tiada yang menemani, hansip juga nggak liwat
Ingin kuadukan kepada polisi tapi sayang semua tidak ada bukti buktinya
Engkau kejam, kekasih kejam, gila lu, hatiku bertambah sedih
Kalau aku tau bakal jadi begini buntut buntutnya terakhir, aku pasti tak pegang buntutmu
Tak mungkin aku dulu mau menolong bapak mu ketika digonggong anjing tuan Helen di muka rumahmu
Dari kecil kau ku incer siang malam, ngga bisa tidur, ngga bisa makan, teringat wajahmu
Tetapi sekarang kau sudah besar, sudah montok, sudah demplon, seperti pepaya gantung mateng dipohon, orang yang siangin
Walaupun kata katamu indah bagaikan sair lagu Rinto Harahap anak Medan yang tinggal di peluit sakti
Kau permainkan aku bagaikan anak kucing mempermainkan bola bekel di pelataran rumahmu yang sempit itu
Janji janjimu palsu seperti janji janji kolonialis yang pernah menjajah negeri kita tersayang ini
Tapi ingatlah hai kekasih hukum karma sebentar lagi berlaku pada dirimu
Kau sakiti hatiku sehingga terasa pedih seperti ketika kutilku dicabut
Betapa hancur perasaanku yang robek ini
Awas lu nanti kalo liwat sendirian dijembatan
Aku menangis sendirian dimalam sepi tiada yang menemani, ronda pun nggak keliatan
Ingin kuadukan kepada polisi tapi sayang semua tidak ada bukti buktinya
Engkau kejam, kekasih.kejam, gila, hatiku bertambah sedih
Kalau aku tau bakal jadi begini buntut buntutnya terakhir, pasti aku tak pegang buntutmu
Tak mungkin aku dulu mau menolong bapak mu ketika digonggong anjing tuan Helen didepan rumahnya
Dari kecil kau ku incer siang malam, ngga bisa tidur, ngga bisa makan, terbayang wajahmu
Tetapi sekarang kau sudah besar, sudah montok, sudah demplon, seperti pepaya gantung mateng dipohon, orang yang siangin
Tapi ingatlah hai kekasih hukum karma sebentar lagi berlaku pada dirimu
Kau sakiti hatiku sehingga terasa pedih seperti ketika kutilku dicabut
Betapa hancur perasaanku yang robek ini, seperti terigu
Awas lu nanti kalo liwat sendirian dijembatan
Aku menangis sendirian dimalam sepi tiada yang menemani, hansip juga nggak liwat
Ingin kuadukan kepada polisi tapi sayang semua tidak ada bukti buktinya
Engkau kejam, kekasih kejam, gila lu, hatiku bertambah sedih
Kalau aku tau bakal jadi begini buntut buntutnya terakhir, aku pasti tak pegang buntutmu
Tak mungkin aku dulu mau menolong bapak mu ketika digonggong anjing tuan Helen di muka rumahmu
Dari kecil kau ku incer siang malam, ngga bisa tidur, ngga bisa makan, teringat wajahmu
Tetapi sekarang kau sudah besar, sudah montok, sudah demplon, seperti pepaya gantung mateng dipohon, orang yang siangin
Credits
Writer(s): Djoko S
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
Other Album Tracks
Altri album
- Benyamin S Dalam Irama Pop, Vol. 1
- Benyamin S Dalam Irama Dangdut
- Benyamin S. Dalam Irama Pop Vol. 2
- Benyamin S Dalam Irama Pop, Vol. 2
- Benyamin S Dalam Irama Rock & Blues, Vol. 2
- Rock & Blues, Vol. 2
- Benyamin S Dalam Irama Rock & Blues, Vol. 1
- Benyamin S: In Memoriam 1939 - 1995
- Dalam Irama Pop, Vol. 2
- Benyamin S. Dalam Irama Pop Vol. 1
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.