Sabarlah

Sabarlah, Nak, hidup hanya sementara
Kilaunya dunia banding surga tiada seberapa
Usahlah risaukan hidup di bawah sederhana
Bertahan, bangkit, ambil makna arti sebenarnya

Sabarlah, Nak, hidup hanya sementara
Kilaunya dunia banding surga tiada seberapa
Usahlah kau risaukan hidup di bawah sederhana
Bertahan, bangkit, ambil makna arti sebenarnya (yeah)

Terlahir, bertakdir, hidup pelik terasa sakit
Dunia paksa kau yang kecil telan kenyataan pahit
Bak merakit bukit dengan tangan alit
Sendiri hanya berbekalkan tekad 'tuk bangkit

Sebatang kara, harus kau taklukkan dunia fana
Impian, bahagia, tak lebih fatamorgana
Ketidakpastian akan selimuti harinya
Tidur beralaskan koran tak lepas darinya

Bagai langit dan bumi, ramai dan sunyi
Menatap sebayamu yang bernasib tercukupi
Belaian kasih orang tuanya s'lalu membumbuhi
Sementara kau dapatkan jalan keras membuntuti

Bergeming, hati kecil bertanya
"Mengapa? Siapa? Apa? Ke mana? Di mana? Untuk apa?"
Semua tentang dunia penuh tanda tanya
Entah sampai kapan temukan kunci jawabannya

Sabarlah, Nak, hidup hanya sementara
Kilaunya dunia banding surga tiada seberapa
Usahlah risaukan hidup di bawah sederhana
Bertahan, bangkit, ambil makna arti sebenarnya

Sabarlah, Nak, hidup hanya sementara
Kilaunya dunia banding surga tiada seberapa
Usahlah kau risaukan hidup di bawah sederhana
Bertahan, bangkit, ambil makna arti sebenarnya (yeah)

Berjalan bersama binar angin yang berhembus
Berangan, berasa, sinar langit yang menembus
Tiada kasih hanya bumi yang mengelus
Bicara hati, tanya duri yang mengerus luka

Memang sungguh sangat terasa
Orang yang mengasih t'lah pergi selamanya
Setiap detik hanyalah ratapan duka
Kadang bersimpul aspal saat bersujud muka

Oh, Tuhan, mereka menatap-Mu kusam
Untuk apa aku lahir bila hidupku suram?
Sekian dari seribu pertanyaan yang terlontar
Bagaikan rupiah dibandingkan dengan dolar, terlantar

Hidup terasa sangat hina
Tak pernah cukup uluran tangan kita
Mereka perlu edukasi dan dibina
Buka semua mata, hati, dan telinga

Sabarlah, Nak, hidup hanya sementara
Kilaunya dunia banding surga tiada seberapa
Usahlah risaukan hidup di bawah sederhana
Bertahan, bangkit, ambil makna arti sebenarnya

Sabarlah, Nak, hidup hanya sementara
Kilaunya dunia banding surga tiada seberapa
Usahlah kau risaukan hidup di bawah sederhana
Bertahan, bangkit, ambil makna arti sebenarnya

Sekarang rasa, semualah raga, sebatang kara
Lihatlah dengan sepasang mata
Mereka yang hidupnya terlupakan
Emosi ketidakadilan bisa saja terluapkan

Sekalipun hal yang lebih baik masuk panti asuhan
Tambah satu jalan memendam keluhan
Dijadikan anak angkat namun diperbudakkan
Keluarga baru pun dipertuankan

Pahitnya kenyataan tiada persamaan
Moralitas penghambaan
Memanggil kesadaran jiwa-jiwa dermawan
Memberi suka dan senyuman, bercengkrama
Doa untuk orang tua selalu terpanjatkan

Depresi, problema yang sulit terpecahkan
Tiada harapan mengambil angan
Mengejar mimpi, hal mustahil
Meskipun Sang Esa dianggap adil
Buang sikap, pakai hapus bayangan negeri tak adil

Sabarlah, Nak, hidup hanya sementara
Kilaunya dunia banding surga tiada seberapa
Usahlah risaukan hidup di bawah sederhana
Bertahan, bangkit, ambil makna arti sebenarnya

Sabarlah, Nak, hidup hanya sementara
Kilaunya dunia banding surga tiada seberapa
Usahlah kau risaukan hidup di bawah sederhana
Bertahan, bangkit, ambil makna arti sebenarnya



Credits
Writer(s): Budi Rusmana, Mohamad Hafizahisyam, Sonityoso Tolani, Wisnu Prastowo
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link