Cemara
Cemara-cemara kehidupan
Tudung raksasa bola api
Teduh syukur, hanyut nikmat
Kini tiada, kini tiada
Cemara-cemara kehidupan
Tudung raksasa bola api
Teduh syukur, hanyut nikmat
Kini tiada, kini tiada
Burung gereja tak lagi
Punya tempat bermain
Karena cemara Tuhan
Berganti negeri dongeng
Haiyaiya
Burung gereja tak lagi
Punya tempat bermain
Karena cemara Tuhan
Berganti negeri dongeng
Haiyaiya oh-oh-oh-oh
Cemara-cemara kehidupan
Tudung raksasa bola api
Teduh syukur, hanyut nikmat
Kini tiada, kini tiada
Burung gereja tak lagi
Punya tempat bermain
Karena cemara Tuhan
Berganti negeri dongeng
Haiyaiya oh-oh-oh-oh
Burung gereja tak lagi
Punya tempat bermain
Karena cemara Tuhan
Berganti negeri dongeng
Aiyaiya
"Jabang bayik, amit-amit, nuwun sewu, Ogah!
Gara-gara kamu gundul, orang-orang ikut-ikutan menggunduli hutan,"
"Eh, Pak Raden, jangan nyalahin Pak Ogah
Yang salah itu mereka, kenapa ikut-ikutin 'pala Pak Ogah yang gundul?"
"Iya, tapi karena gundul paculmu itu membius orang
Supaya orang-orang itu menggunduli hutan
Waduh, menurut primbon, bisa kuwalat tahu kalo menggunduli hutan
Coba, coba, nak Unyil, dulu tempat ini ijo royo-royo
Sekarang kok jadi gersang, haduh, aduh-aduh,"
"Lha iya, Pak Raden. Eh, Pak Ogah, nyanyi dong! Ayo kemon!"
"Ogah, ah. Kalo Pak Ogah nyanyi, cepek dulu dong!"
Tudung raksasa bola api
Teduh syukur, hanyut nikmat
Kini tiada, kini tiada
Cemara-cemara kehidupan
Tudung raksasa bola api
Teduh syukur, hanyut nikmat
Kini tiada, kini tiada
Burung gereja tak lagi
Punya tempat bermain
Karena cemara Tuhan
Berganti negeri dongeng
Haiyaiya
Burung gereja tak lagi
Punya tempat bermain
Karena cemara Tuhan
Berganti negeri dongeng
Haiyaiya oh-oh-oh-oh
Cemara-cemara kehidupan
Tudung raksasa bola api
Teduh syukur, hanyut nikmat
Kini tiada, kini tiada
Burung gereja tak lagi
Punya tempat bermain
Karena cemara Tuhan
Berganti negeri dongeng
Haiyaiya oh-oh-oh-oh
Burung gereja tak lagi
Punya tempat bermain
Karena cemara Tuhan
Berganti negeri dongeng
Aiyaiya
"Jabang bayik, amit-amit, nuwun sewu, Ogah!
Gara-gara kamu gundul, orang-orang ikut-ikutan menggunduli hutan,"
"Eh, Pak Raden, jangan nyalahin Pak Ogah
Yang salah itu mereka, kenapa ikut-ikutin 'pala Pak Ogah yang gundul?"
"Iya, tapi karena gundul paculmu itu membius orang
Supaya orang-orang itu menggunduli hutan
Waduh, menurut primbon, bisa kuwalat tahu kalo menggunduli hutan
Coba, coba, nak Unyil, dulu tempat ini ijo royo-royo
Sekarang kok jadi gersang, haduh, aduh-aduh,"
"Lha iya, Pak Raden. Eh, Pak Ogah, nyanyi dong! Ayo kemon!"
"Ogah, ah. Kalo Pak Ogah nyanyi, cepek dulu dong!"
Credits
Writer(s): A.t. Mahmud
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
Other Album Tracks
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.