Tenangkan Bontot Anda
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran
Bawa bertendang sebelum dipandang kesian
Celaru tahu mengangkat diri berlalu
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran
Kaji langit biru indah
Siapa tak lelah saat dicatu
Mindanya yang tak henti alirkan adu
Selapang hati harus kita kenali
Siapa tak lelah saat dicatu
Berhati padang menghijau
Jalan terus, jalan, jangan henti
Jangan henti kalau terus maki sendiri
Jalan terus, jalan, jangan henti
Sampai yang terpampang hanyalah langit yang mencium bumi
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran
Bawa bertendang sebelum dipandang kesian
Celaru tahu mengangkat diri berlalu
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran
Dan kaji langit biru indah
Siapa tak lelah saat dicatu
Mindanya yang tak henti alirkan adu
Selapang hati harus kita kenali
Siapa tak lelah saat dicatu
Berhati padang menghijau
Jalan terus, jalan, jangan henti
Jangan henti kalau terus maki sendiri
Jalan terus, jalan, jangan henti
Sampai yang terpampang hanyalah langit (Hanyalah langit)
Yang mencium bumi (Yang mencium bumi)
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran (Tenangkanlah fikiran)
Bawa bertendang sebelum dipandang kesian (Sebelum dipandang kesian)
Celaru tahu mengangkat diri berlalu (Celaru tahu mengangkat diri berlalu)
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran (Tenangkanlah fikiran)
Dan kaji langit biru indah
Jalan terus, jalan, jangan henti
Jangan henti kalau terus maki sendiri
Jalan terus, jalan, jangan henti
Sampai yang terpampang hanyalah langit
Yang mencium bumi
Ha-ha, ha-ha, ha-ha
Bawa bertendang sebelum dipandang kesian
Celaru tahu mengangkat diri berlalu
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran
Kaji langit biru indah
Siapa tak lelah saat dicatu
Mindanya yang tak henti alirkan adu
Selapang hati harus kita kenali
Siapa tak lelah saat dicatu
Berhati padang menghijau
Jalan terus, jalan, jangan henti
Jangan henti kalau terus maki sendiri
Jalan terus, jalan, jangan henti
Sampai yang terpampang hanyalah langit yang mencium bumi
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran
Bawa bertendang sebelum dipandang kesian
Celaru tahu mengangkat diri berlalu
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran
Dan kaji langit biru indah
Siapa tak lelah saat dicatu
Mindanya yang tak henti alirkan adu
Selapang hati harus kita kenali
Siapa tak lelah saat dicatu
Berhati padang menghijau
Jalan terus, jalan, jangan henti
Jangan henti kalau terus maki sendiri
Jalan terus, jalan, jangan henti
Sampai yang terpampang hanyalah langit (Hanyalah langit)
Yang mencium bumi (Yang mencium bumi)
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran (Tenangkanlah fikiran)
Bawa bertendang sebelum dipandang kesian (Sebelum dipandang kesian)
Celaru tahu mengangkat diri berlalu (Celaru tahu mengangkat diri berlalu)
Bertenang, tenang, tenangkanlah fikiran (Tenangkanlah fikiran)
Dan kaji langit biru indah
Jalan terus, jalan, jangan henti
Jangan henti kalau terus maki sendiri
Jalan terus, jalan, jangan henti
Sampai yang terpampang hanyalah langit
Yang mencium bumi
Ha-ha, ha-ha, ha-ha
Credits
Writer(s): Suiko Takahara
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.