Jembatan
Sedalam-dalam sajak takkan mampu menampung air mata bangsa
Kata-kata telah lama terperangkap
(Dalam basa basi) dalam teduh pekewu
(Dalam isyarat dan kilah tanpa makna)
Maka, lebih baik aku membaca
Wajah orang berjuta wajah orang-orang yang berdiri satu kaki dalam
Penuh sesak bus kota (Wajah yang tergusur) Wajah yang ditilang
Malang (Wajah para muda) yang
Matanya letih menyimak daftar lowongan kerja
Wajah yang tercabik-cabik dalam pengap pabrik
(Wajah yang disapu-sapu) sepatu
Wajah legam para pemulung yang memungut remah remah pembangunan
Wajah yang hanya mampu jadi sekedar
Penonton etalase indah di berbagai plaza
(Wajah yang diam-diam) Menjerit melengking melolong mengucap
Tanah air kita satu, bangsa kita satu
Bahasa kita satu, bendera kita satu
Tapi wahai saudara satu bendera
Kenapa kini ada suatu yang terasa jauh beda di antara kita
Sementara jalan-jalan raya mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota
Jembatan-jembatan tumbuh kokoh
Merentangi semua sungai dan lembah yang ada
Tapi siapakah yang mampu menjembatani
Jurang di antara kita, di antara kita
Tanah air kita satu, bangsa kita satu
Bahasa kita satu, bendera kita satu
Tanah air kita satu, bangsa kita satu
Bahasa kita satu, bendera kita satu
Di lembah-lembah kusam pada pucuk
Tulang kersang dan otot linu mengerang
Mereka pancangkan koyak moyak bendera
Hati di pijak ketidakpedulian para saudara
Gerimis tak mampu mengucapkan kibarannya
Lalu tanpa tangis mereka menyanyi padamu
Negeri air mata kami (padamu negeri air mata kami)
Tapi wahai saudara satu bendera
Kenapa kini ada suatu yang terasa jauh beda di antara kita
Sementara jalan-jalan raya mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota
Jembatan-jembatan tumbuh kokoh
Merentangi semua sungai dan lembah yang ada
Tapi siapakah yang mampu menjembatani
Jurang di antara kita, di antara kita
Tanah air kita satu, bangsa kita satu (menjembatani jurang di antara kita)
Bahasa kita satu, bendera kita satu (menjembatani jurang di antara kita)
Tanah air kita satu, bangsa kita satu (menjembatani jurang di antara kita)
Bahasa kita satu, bendera kita satu (menjembatani jurang di antara kita)
Satu, satu, satu, satu, satu
Kata-kata telah lama terperangkap
(Dalam basa basi) dalam teduh pekewu
(Dalam isyarat dan kilah tanpa makna)
Maka, lebih baik aku membaca
Wajah orang berjuta wajah orang-orang yang berdiri satu kaki dalam
Penuh sesak bus kota (Wajah yang tergusur) Wajah yang ditilang
Malang (Wajah para muda) yang
Matanya letih menyimak daftar lowongan kerja
Wajah yang tercabik-cabik dalam pengap pabrik
(Wajah yang disapu-sapu) sepatu
Wajah legam para pemulung yang memungut remah remah pembangunan
Wajah yang hanya mampu jadi sekedar
Penonton etalase indah di berbagai plaza
(Wajah yang diam-diam) Menjerit melengking melolong mengucap
Tanah air kita satu, bangsa kita satu
Bahasa kita satu, bendera kita satu
Tapi wahai saudara satu bendera
Kenapa kini ada suatu yang terasa jauh beda di antara kita
Sementara jalan-jalan raya mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota
Jembatan-jembatan tumbuh kokoh
Merentangi semua sungai dan lembah yang ada
Tapi siapakah yang mampu menjembatani
Jurang di antara kita, di antara kita
Tanah air kita satu, bangsa kita satu
Bahasa kita satu, bendera kita satu
Tanah air kita satu, bangsa kita satu
Bahasa kita satu, bendera kita satu
Di lembah-lembah kusam pada pucuk
Tulang kersang dan otot linu mengerang
Mereka pancangkan koyak moyak bendera
Hati di pijak ketidakpedulian para saudara
Gerimis tak mampu mengucapkan kibarannya
Lalu tanpa tangis mereka menyanyi padamu
Negeri air mata kami (padamu negeri air mata kami)
Tapi wahai saudara satu bendera
Kenapa kini ada suatu yang terasa jauh beda di antara kita
Sementara jalan-jalan raya mekar di mana-mana menghubungkan kota-kota
Jembatan-jembatan tumbuh kokoh
Merentangi semua sungai dan lembah yang ada
Tapi siapakah yang mampu menjembatani
Jurang di antara kita, di antara kita
Tanah air kita satu, bangsa kita satu (menjembatani jurang di antara kita)
Bahasa kita satu, bendera kita satu (menjembatani jurang di antara kita)
Tanah air kita satu, bangsa kita satu (menjembatani jurang di antara kita)
Bahasa kita satu, bendera kita satu (menjembatani jurang di antara kita)
Satu, satu, satu, satu, satu
Credits
Writer(s): Soul Id
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.