Hidup Hanya Sekali

Yeah
Oh-oh, oh-oh, oh-oh-oh

Ku menatapi wara masa
Sampai ku terleka
Mozek batu jadi lebur
Bila dihiris sembilu

Hidup ini, hidup hanya satu kali
Jangan sampai hidup dibelai dunia, ho-oh
Janganlah tertumpas

Ini tanah kita, kita siram bersama (Ini tanah kita, kita siram bersama)
Mengapa puisi sukar dibaca? (Mengapa puisi sukar dibaca?)
Kusemaikan kasih, pulangnya tuba, ho-oh-oh (Kusemaikan kasih, pulangnya tuba)
Tinggal berdetakkan harta pusaka

Hey! hey!
Hoi! yeah!

Kuterima apa saja
Walau semesta terima
Tinggi terbit pohon jati
Tinggi lagi harga diri

Hidup ini, hidup hanya satu kali
Jangan sampai hidup dibelai dunia, ho-oh
Janganlah tertumpas

Ini tanah kita, kita siram bersama (Ini tanah kita, kita siram bersama)
Mengapa puisi sukar dibaca? (Mengapa puisi sukar dibaca?)
Kusemaikan kasih, pulangnya tuba, ho-oh-oh (Kusemaikan kasih, pulangnya tuba)
Tinggal berdetakkan harta pusaka

Tak mungkin kulupakan (meniti)

Ini tanah kita, kita siram bersama (Ini tanah kita, kita siram bersama)
Mengapa puisi sukar dibaca? (Mengapa puisi sukar dibaca?)
Kusemaikan kasih, pulangnya tuba (Kusemaikan kasih, pulangnya tuba)
Tinggal berdetakkan harta pusaka



Credits
Writer(s): Nizam Ashar
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link