Tertungkus Lumus.
Pasca amukan dalam kepala
Kepada siapapun sukar untuk percaya
Sedikit cahaya zaman yang tak menjamin segalanya
Budi dipaksa lunas
Mengapa paling berjasa
Tak pelak mengamati
Semua sama-sama asam
Sedari masa lampau tatkala sebelum mati
Sejak rasa payau di mana terdapat buih
Seakan iringi keranda dengan berat kasih
Berbalas dengan takdir meski tanpa pesan penting
Peran pengganti tinggalkan usai bergantung
Genting pola lama terbawa membuka simpul
Berikan limbung di antara banyak opsi
Obras dengan benang merah tanpa jadi oportunis
Obor 'tuk pisah ranting juga besi
Tanah juga api dari angin yang berdesir
Sebatas corak jelaga yang dikenali
Karena bermuram durja seusai terbakar habis
Beban yang terapung
Sukar tuk terhapus
Rasuk di saat gelap
Dan risau yang tercampur
Berjalannya membungkuk
Terbayang karena maut
Datang kala terlelap
Dalam mimpi yang membaur
Beban yang terapung
Sukar tuk terhapus
Rasuk di saat gelap
Dan risau yang tercampur
Berjalannya membungkuk
Terbayang karena maut
Datang kala terlelap
Dalam mimpi yang membaur
Bait yang kau tulis tuk tuhan yang dianggap tuli
Masih berharap siap jalani hidup yang sial
Berapi di ujung kail rapikan jaring dan tali
Berapa kali kau hitung banyak malam penuh sesal
Jika pesan dan doa takkan pernah terkabul
Pasang amarahmu tepat di tempat ombak berderu
Kau pilih tanah yang pas tuk dipilin di atas kubur
Yakni yakini tak ada Messiah yang berseru
Rawat hidupmu semudah roti yang kau tawar
Sukarkah jalanmu jika belukar tidak kau tebas
Tangan tak berguna, anganmu saat tak sadar
Mimpi yang mampir kala hidup memang tak pernah bebas
Deretan emosi yang masih hinggap
Benamkan kepala dan lupakan kepalan tangan
Risau saat tak ada lagi tempat untuk singgah
Berpulang juga percuma di depan banyak rintangan
Beban yang terapung
Sukar tuk terhapus
Rasuk di saat gelap
Dan risau yang tercampur
Berjalannya membungkuk
Terbayang karena maut
Datang kala terlelap
Dalam mimpi yang membaur
Beban yang terapung
Sukar tuk terhapus
Rasuk di saat gelap
Dan risau yang tercampur
Berjalannya membungkuk
Terbayang karena maut
Datang kala terlelap
Dalam mimpi yang membaur
Kepada siapapun sukar untuk percaya
Sedikit cahaya zaman yang tak menjamin segalanya
Budi dipaksa lunas
Mengapa paling berjasa
Tak pelak mengamati
Semua sama-sama asam
Sedari masa lampau tatkala sebelum mati
Sejak rasa payau di mana terdapat buih
Seakan iringi keranda dengan berat kasih
Berbalas dengan takdir meski tanpa pesan penting
Peran pengganti tinggalkan usai bergantung
Genting pola lama terbawa membuka simpul
Berikan limbung di antara banyak opsi
Obras dengan benang merah tanpa jadi oportunis
Obor 'tuk pisah ranting juga besi
Tanah juga api dari angin yang berdesir
Sebatas corak jelaga yang dikenali
Karena bermuram durja seusai terbakar habis
Beban yang terapung
Sukar tuk terhapus
Rasuk di saat gelap
Dan risau yang tercampur
Berjalannya membungkuk
Terbayang karena maut
Datang kala terlelap
Dalam mimpi yang membaur
Beban yang terapung
Sukar tuk terhapus
Rasuk di saat gelap
Dan risau yang tercampur
Berjalannya membungkuk
Terbayang karena maut
Datang kala terlelap
Dalam mimpi yang membaur
Bait yang kau tulis tuk tuhan yang dianggap tuli
Masih berharap siap jalani hidup yang sial
Berapi di ujung kail rapikan jaring dan tali
Berapa kali kau hitung banyak malam penuh sesal
Jika pesan dan doa takkan pernah terkabul
Pasang amarahmu tepat di tempat ombak berderu
Kau pilih tanah yang pas tuk dipilin di atas kubur
Yakni yakini tak ada Messiah yang berseru
Rawat hidupmu semudah roti yang kau tawar
Sukarkah jalanmu jika belukar tidak kau tebas
Tangan tak berguna, anganmu saat tak sadar
Mimpi yang mampir kala hidup memang tak pernah bebas
Deretan emosi yang masih hinggap
Benamkan kepala dan lupakan kepalan tangan
Risau saat tak ada lagi tempat untuk singgah
Berpulang juga percuma di depan banyak rintangan
Beban yang terapung
Sukar tuk terhapus
Rasuk di saat gelap
Dan risau yang tercampur
Berjalannya membungkuk
Terbayang karena maut
Datang kala terlelap
Dalam mimpi yang membaur
Beban yang terapung
Sukar tuk terhapus
Rasuk di saat gelap
Dan risau yang tercampur
Berjalannya membungkuk
Terbayang karena maut
Datang kala terlelap
Dalam mimpi yang membaur
Credits
Writer(s): Fadly Dano
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.