Menanti Kehadiran (with 2 By 2)
Di tebing gunung sepi, di lembah kering tandus aku berdiri,
Menghela nafas luka menyentuh reranting yang tidak bermaya
Menjelmalah pelangi walaupun dari sudut teramat jauh
Bisa kubuka mata
Kering air muara, diteman angin halus tidak tersentuh,
Dikupas perasaan, dinilai satu-satu tidak terkira
Menelan kata dusta, (berat rasanya...)
Menepis ego cinta, (sukar percaya...)
Meruntuh kasih sayang, selama mana tahan
Entah bagaimana nanti kesudahan, tak terhakis jua kesempatan,
Tidak kan putus doa, kepadaMu Tuhan,
Menanti kesaktian, di hujung kesakitan,
Biar pada api rindu, biar datang semangat baru,
Jangan hilang kasih dulu, biar terang di lubuk kalbu
Benarkah kata pujangga, patah kan tumbuh jua...
Menelan kata dusta, (berat rasanya...)
Menepis ego cinta, (sukar percaya...)
Meruntuh kasih sayang, selama mana tahan
Entah bagaimana nanti kesudahan, tak terhakis jua kesempatan
Tidak kan putus doa, kepada-Mu Tuhan,
Menanti kesaktian, di hujung kesakitan,
Biar pada api rindu, biar datang semangat baru,
Jangan hilang kasih dulu, biar terang di lubuk kalbu
Benarkah kata pujangga, patah kan tumbuh jua
Menanti sinar menjelma, di hujung kesempatan
Benarkah kata pujangga, patah kan tumbuh jua
Menanti sinar menjelma, di hujung kesempatan
Menghela nafas luka menyentuh reranting yang tidak bermaya
Menjelmalah pelangi walaupun dari sudut teramat jauh
Bisa kubuka mata
Kering air muara, diteman angin halus tidak tersentuh,
Dikupas perasaan, dinilai satu-satu tidak terkira
Menelan kata dusta, (berat rasanya...)
Menepis ego cinta, (sukar percaya...)
Meruntuh kasih sayang, selama mana tahan
Entah bagaimana nanti kesudahan, tak terhakis jua kesempatan,
Tidak kan putus doa, kepadaMu Tuhan,
Menanti kesaktian, di hujung kesakitan,
Biar pada api rindu, biar datang semangat baru,
Jangan hilang kasih dulu, biar terang di lubuk kalbu
Benarkah kata pujangga, patah kan tumbuh jua...
Menelan kata dusta, (berat rasanya...)
Menepis ego cinta, (sukar percaya...)
Meruntuh kasih sayang, selama mana tahan
Entah bagaimana nanti kesudahan, tak terhakis jua kesempatan
Tidak kan putus doa, kepada-Mu Tuhan,
Menanti kesaktian, di hujung kesakitan,
Biar pada api rindu, biar datang semangat baru,
Jangan hilang kasih dulu, biar terang di lubuk kalbu
Benarkah kata pujangga, patah kan tumbuh jua
Menanti sinar menjelma, di hujung kesempatan
Benarkah kata pujangga, patah kan tumbuh jua
Menanti sinar menjelma, di hujung kesempatan
Credits
Writer(s): Zulkefli Majid
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.