Merah

Dan kita arak mereka, bandit jadi panglima
Politik terlalu amis, dan kita teramat necis
Slalu angkat mereka, sampah jadi pemuka
Politik terlalu najis, dan kita teramat miris

Dan kita dorong mereka, badut jadi kepala
Politik terlalu kaotis, dan kita teramat praktis
Slalu dukung mereka, cendikia jadi pertapa
Politik terlalu iblis, dan kita teramat manis

Aku akan menjadi garam di lautan mereka
Aku akan menjadi kanker dalam tubuh mereka
Aaahhh... Aaahhh...

Sampai kapan kau biarkan, ia tak berdaya
Ditelantarkan harapan, ia kesakitan
Berurai berantakan, tak karuan
Lara dimana-mana

Sampai kapan kau ikhlaskan, ia dihancurkan
Lumpuhkan alam pikiran di sekujur badan
Terhampar masa depan, temaram
Lara dimana-mana

Keajaiban dan khayalan taruh di awan
Kenyataan dalam penuh luka
Kelembaman pada tekanan
Dari Elang, kepalkan tangan

Sampai kapan kau relakan, ia kekeringan
Dihisap jiwa raganya, seluruh hidupnya
Lara dimana-mana, tarara
Lara dimana-mana

Keajaiban dan khayalan taruh di awan
Kenyataan dalam penuh luka
Kelembaman pada tekanan
Dari Elang, kepalkan tangan

Moralis, ngerasa paling baik
Macam yang paling etis, awas jatuh menukik
Sang martir, inginnya adu fisik
Cupet dan sesat pikir, buah intrik politik

Ada-ada saja sifat kawan kita
Dipelihara dan budidaya
Macam-macam saja kelakuan kita
Semoga masih bisa bahagia
Katalis, main yang aman-aman
Seolah apolitis, takluk pada keadaan
Mukjizat, hanya di zaman nabi
Tak bisa langsung sehat, dihadapi, dikelahi
Ada-ada saja sifat kawan kita
Dipelihara dan budidaya
Macam-macam saja kelakuan kita
Semoga masih bisa bahagia



Credits
Writer(s): Adrian Yunan Faisal, Cholil Mahmud
Lyrics powered by www.musixmatch.com

Link