Hijau
Apa yang kau tawarkan, bukan pengetahuan
Ucapan miskin pemikiran
Apa yang kau sodorkan, hanyalah hasutan
Ujaran penuh kemunafikan
Keracunan omong kosong
Banjir informasi, banyak kontradiksi
Berhati-hati, awas jalan berduri
Argumennya asal, jauh dari andal
Tak masuk akal, kacau menjurus brutal
Dakunya, seluas cakrawala
Padahal, hanya segitu saja
Apa yang engkau makan? Inginnya bentrokan
Hujatan kudapan andalan
Apa yang engkau telan? Gagasan pas-pasan
Kebencian menjadi pegangan
Keracunan omong kosong
Banjir informasi, banyak kontradiksi
Berhati-hati, awas jalan berduri
Argumennya asal, jauh dari handal
Tak masuk akal, kacau menjurus brutal
Dakunya, seluas cakrawala
Padahal, hanya segitu saja
Dakunya, seluas cakrawala
Padahal, hanya segitu saja
Maunya, sempurna tanpa cela
Ternyata, retak di mana-mana
Dalam demokrasi
Sampah pun meninggi, cari eksistensi
Bukan disesali, atau dimungkiri
Jangan dibaui, diatasi
Dialih fungsi, ke energi
Dipilah, dipisah
Agar gampang diubah, biar mudah diolah
Yang basah, alamiah
Tanam di tanah, mestinya berfaedah
Kita konsumsi sampah (konsekuensi demokrasi)
Kita produksi limbah (ide basi yang beraksi)
Kita konsumsi sampah (konsekuensi demokrasi)
Kita produksi limbah (miskin visi unjuk gigi)
Yang plastik, problematik
Mending diotak-atik, jadi hiasan apik
Yang organik, pemantik
Diotak-atik, berharap jadi listrik
Kita konsumsi sampah (konsekuensi demokrasi) Kita produksi limbah
(Ide basi yang beraksi) Kita konsumsi sampah
(Konsekuensi demokrasi) Kita produksi limbah (miskin visi unjuk gigi)
Ucapan miskin pemikiran
Apa yang kau sodorkan, hanyalah hasutan
Ujaran penuh kemunafikan
Keracunan omong kosong
Banjir informasi, banyak kontradiksi
Berhati-hati, awas jalan berduri
Argumennya asal, jauh dari andal
Tak masuk akal, kacau menjurus brutal
Dakunya, seluas cakrawala
Padahal, hanya segitu saja
Apa yang engkau makan? Inginnya bentrokan
Hujatan kudapan andalan
Apa yang engkau telan? Gagasan pas-pasan
Kebencian menjadi pegangan
Keracunan omong kosong
Banjir informasi, banyak kontradiksi
Berhati-hati, awas jalan berduri
Argumennya asal, jauh dari handal
Tak masuk akal, kacau menjurus brutal
Dakunya, seluas cakrawala
Padahal, hanya segitu saja
Dakunya, seluas cakrawala
Padahal, hanya segitu saja
Maunya, sempurna tanpa cela
Ternyata, retak di mana-mana
Dalam demokrasi
Sampah pun meninggi, cari eksistensi
Bukan disesali, atau dimungkiri
Jangan dibaui, diatasi
Dialih fungsi, ke energi
Dipilah, dipisah
Agar gampang diubah, biar mudah diolah
Yang basah, alamiah
Tanam di tanah, mestinya berfaedah
Kita konsumsi sampah (konsekuensi demokrasi)
Kita produksi limbah (ide basi yang beraksi)
Kita konsumsi sampah (konsekuensi demokrasi)
Kita produksi limbah (miskin visi unjuk gigi)
Yang plastik, problematik
Mending diotak-atik, jadi hiasan apik
Yang organik, pemantik
Diotak-atik, berharap jadi listrik
Kita konsumsi sampah (konsekuensi demokrasi) Kita produksi limbah
(Ide basi yang beraksi) Kita konsumsi sampah
(Konsekuensi demokrasi) Kita produksi limbah (miskin visi unjuk gigi)
Credits
Writer(s): Adrian Yunan Faisal, Cholil Mahmud, Akbar Bagus Sudibyo
Lyrics powered by www.musixmatch.com
Link
© 2024 All rights reserved. Rockol.com S.r.l. Website image policy
Rockol
- Rockol only uses images and photos made available for promotional purposes (“for press use”) by record companies, artist managements and p.r. agencies.
- Said images are used to exert a right to report and a finality of the criticism, in a degraded mode compliant to copyright laws, and exclusively inclosed in our own informative content.
- Only non-exclusive images addressed to newspaper use and, in general, copyright-free are accepted.
- Live photos are published when licensed by photographers whose copyright is quoted.
- Rockol is available to pay the right holder a fair fee should a published image’s author be unknown at the time of publishing.
Feedback
Please immediately report the presence of images possibly not compliant with the above cases so as to quickly verify an improper use: where confirmed, we would immediately proceed to their removal.